Liputan6.com, Jenewa - Setengah juta orang mengisi petisi di Change.org agar pemimpin WHO Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus meninggalkan jabatannya. Salah satu alasannya Tedros dianggap tidak kritis terhadap data China terkait Virus Corona COVID-19.
Dilaporkan NHK, Jumat (27/3/2020), Tedros dianggap meremehkan situasi Virus Corona. Petisi itu juga mengkritik keputusan Tedros yang telat menetapkan virus itu sebagai darurat kesehatan global.
Baca Juga
Advertisement
"Banyak dari kita merasa kecewa, kami percaya WHO seharusnya netral secara politik. Tanpa adanya investigasi, Tedros Adhanom Ghebreyesus malah percaya angkat kematian dan infeksi yang disediakan pemerintah China," tulis petisi tersebut.
Petisi itu ditulis dalam lebih dari 10 bahasa, termasuk Jepang, Jerman, Italia, Prancis, Rusia, Thailand, dan Arab. Lokasi pembuat petisi ada di Kanada.
Klik di sini untuk melihat petisinya.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Kontroversi Tedros
Ketika awal wabah Virus Corona terjadi, WHO yang dipimpin Tedros bersikeras tidak mau menyebutnya sebagai darurat global. Pada awal bulan ini, Tedros sempat menolak menyebut virus itu sebagia pandemi meski pasien sudah melonjak.
Saat itu, Tedros berkelakar belum yakin bahwa Virus Corona benar-benar tak bisa dikendalikan, sehingga ia mempertanyakan kenapa harus disebut pandemi.
Pada Februari lalu, Tedros tak mendukung aturan pelarangan akses terbang bagi warga China yang sudah diterapkan beberapa negara. Argumen WHO digunakan China agar negara lain tidak menyetop penerbangan.
"Tidak ada alasan untuk mengambil kebijakan yang secara tidak perlu mengganggu perjalanan dan perdagangan internasional," kata Tedros pada Februari.
Namun, kini China sudah menyetop penerbangan internasional ke negaranya karena takut Virus Corona.
Tedros Adhanom Ghebreyesus diangkat menjadi Direktur Jenderal WHO pada 2017. Sebelumnya, ia pernah menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Etiopia.
Pada 2017, Tedros menuai kontroversi karena memilih diktator Robert Mugabe sebagai Goodwill Ambassador WHO di Afrika. Keputusan itu dicabut karena dikritik luas.
Advertisement