Liputan6.com, Bengkulu - Wali Kota Bengkulu Helmi Hasan kembali melayangkan surat kepada Gubernur Bengkulu untuk melakukan karantina wilayah atau lockdown. Ini merupakan surat kedua setelah surat pertama tidak mendapat respon yang memuaskan terkait merebaknya virus Corona Covid-19 yang sudah menjadi pandemi.
Untuk menangkal masuknya virus corona covid-19 ini, kata wali kota, harus menggunakan logika perang. Langkah pertama yang harus diambil panglima perang adalah menutup kotanya dari serangan musuh, bukan kemudian meminta warganya diam di rumah, tetapi pintu kotanya dibuka.
"Itu bahaya, musuh sudah masuk ke dalam kota," tegas Helmi di Bengkulu Jumat 27 Maret 2020.
Menurutnya, Pemerintah Kota Bengkulu sangat memahami posisinya yang tidak bisa mengambil kebijakan terlalu jauh. Kota Bengkulu merupakan bagian dari Provinsi Bengkulu. Pimpinan tingkat provinsi merupakan merupakan perwakilan pemerintah pusat di daerah.
"Kita bersurat kepada gubernur, mudah-mudahan Pak Gubernur bisa bijak menyikapi surat ini sehingga tidak terlambat mengambil sikap dan keputusan," lanjutnya.
Baca Juga
Advertisement
Pengawasan di perbatasan melalui jalur darat sudah dilakukan aparat tingkat Kota Bengkulu. Dengan memperketat masuknya arus manusia melewati perbatasan di tiga pintu masuk kota.
Namun, menurut Helmi, ini tidak akan efektif jika bandar tetap dibuka, sehingga akses masuk orang dari wilayah zona merah ke Bengkulu tetap terbuka. Bengkulu saat ini masih dinyatakan sebagai zona hijau dan belum ditemukan pasien yang dinyatakan positif corona covid-19.
Solusinya adalah tutup bandara dan pelabuhan dari keluar masuk manusia. Untuk Bahan Bakar Minyak dan arus barang, tetap bisa masuk. Ini untuk menjamin masyarakat Bengkulu tetap beraktivitas dengan bebas.
Dia meminta pihak maskapai untuk bijaksana memahami jika kemudian kebijakan ini dilaksanakan. Tujuannya semata-mata memberikan rasa aman dan nyaman masyarakat Bengkulu dari ancaman virus corona covid-19.
"Ini tidak susah dilakukan, yang susah kan maskapainya, tidak boleh masuk, tetapi masyarakat aman," kata Helmi Hasan.
**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.
Simak video pilihan berikut ini:
Jurnalis Dukung Lockdown
Usulan untuk melakukan karantina wilayah atau lockdown di Kota Bengkulu mendapat dukungan para jurnalis. Belasan awak media yang tergabung dalam Aliansi Jurnalis Peduli Covid-19 Kota Bengkulu membuat pernyataan bersama yang akan dikirimkan ke pemerintah secara resemi.
Juru bicara aliansi yang juga ketua Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia Provinsi Bengkulu Herry Supandi mengatakan, saat ini Bengkulu masih tercatat sebagai zona hijau penyebaran virus corona covid-19. Kondisi ini harus dipertahankan dan perlu langkah taktis dan tegas dari pemerintah khususnya pemerintah daerah.
"Banyak kawan kami yang masuk dalam daftar ODP dan PDP, kami tidak mau itu juga terjadi disini," tegas Herry sang jurnalis televisi swasta itu.
Dia sangat menyayangkan lambannya kebijakan yang diambil di wilayah lain yang menyebabkan para jurnalis ikut menjadi korban virus ini. Jurnalis yang memang harus turun ke lapangan untuk melakukan peliputan menggali informasi dan mengabadikan kejadian secara visual memang sangat rentan tertular.
"Kami dukung usulan lockdown ini," kata Herry Supandi.
Advertisement