Liputan6.com, Jakarta - Nusantics, tech startup lokal di bidang genomika terlibat dalam pengembangan test kit untuk pengujian Covid-19 bersama Task Force Riset dan Inovasi Teknologi untuk Penanganan COVID-19 (TFRIC19). Gugus tugas tersebut dibentuk oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).
Startup di bawah naungan perusahaan modal ventura East Ventures itu akan menggunakan keahlian dan sumber dayanya untuk mengembangkan test kit qPCR. Test kit ini dirancang secara khusus spesifik untuk populasi Indonesia yang mengacu pada hasil-hasil riset tentang Covid-19 dari seluruh dunia.
Nusantics dan pihak-pihak yang terlibat di gugus tugas ini berencana untuk memproduksi 100 paket prototipe test kit qPCR, kemudian melakukan produksi massal dengan target hingga 100.000 paket test kit.
Adapun East Ventures merilis gerakan Indonesia Pasti Bisa sebagai sebuah platform untuk mengerahkan seluruh kekuatan ekosistem digital perusahaan guna mendukung upaya Nusantics di tim TFRIC19.
Baca Juga
Advertisement
"Ini pertama kalinya East Ventures memimpin non-profit fund raising. East Ventures mendapatkan berita keterlibatan salah satu portofolio East Ventures yaitu Nusantics di dalam task force BPPT pada Minggu (22/3/2020). Ini membuat kami terdorong untuk berpartipasi lebih jauh dan berinisiatif untuk mengajak segenap ekosistem digital untuk berkontribusi," ujar Willson Cuaca, co-founder dan managing partner di perusahaan modal ventura paling aktif tahun 2019 di Indonesia versi Daily Social itu melalui keterangan tertulis.
Sementara itu, CEO di Nusantics Sharlini Eriza Putri mengklaim analisis skin microbiome yang biasa digunakan perusahaannya hampir sama dengan teknologi untuk mendeteksi Covid-19.
"Personel Nusantics memiliki pengalaman dalam mendesain medical test-kit dan analisis bioinformatics di proyek sejenis. Kami berharap kolaborasi ini menjadi awal dari kebangkitan industri berbasis biologi di Indonesia," ujar Sharlini.
Proyek whole genome sequencing
Secara paralel, Nusantics juga akan melaksanakan proyek whole genome sequencing guna memetakan mutasi virus Covid-19 yang menyebar di Indonesia.
Pemetaan ini dianggap penting karena virus cenderung bermutasi dengan cepat ke beragam bentuk yang unik sesuai wilayah penyebarannya. Hasil pemetaan ini kemudian akan digunakan untuk penelitian dan pengembangan vaksin. Selain itu, data tersebut bisa dimanfaatkan untuk memvalidasi test kit hasil pengembangan Nusantics dan test kit lainnya yang digunakan di Tanah Air.
Dalam inisiatif ini, East Ventures akan menghimpun pendanaan dengan target Rp10 miliar; Rp9 miliar akan dialokasikan untuk mendukung inisiatif Nusantics menyediakan 100.000 test kit secara gratis dan Rp1 miliar akan digunakan untuk proyek whole genome sequencing.
Publik bisa berpartisipasi dalam upaya ini dengan menyumbangkan dana, bahan baku dan peralatan, atau tenaga dan keahlian dengan mengakses Indonesiapastibisa.com. Gerakan urun dana akan dimulai pada Senin (30/3/2020).
Advertisement
Dapuk KoinWorks dan IDN Media
East Ventures mendapuk Koinworks sebagai mitra akuntabilitas untuk menyediakan dan mengelola platform urun dana (crowdfunding) dan IDN Media sebagai mitra transparansi.
"Merupakan sebuah kebanggaan tersendiri bagi kami untuk berkontribusi untuk Indonesia dengat terlibat dan berperan aktif dalam kegiatan melawan Covid-19 ini. KoinWorks akan menggunakan keahlian dan teknologi kami dalam aktivitas crowdfunding untuk menyediakan platform akuntabilitas yang jelas dan transparan," tutur Co-founder dan Executive Chairman KoinWorks Willy Arifin.
"Melalui platform berita IDN Times (bagian dari IDN Media), kami siap menjaga transparansi dari inisiatif ini dan secara berkala menyampaikan perkembangannya kepada masyarakat luas," kata Founder dan CEO IDN Media Winston Utomo.
(Why/Ysl)