2 Rumah Sakit Rujukan Corona Covid-19 dapat Bantuan 36.000 APD

APD kini menjadi kebutuhan penting untuk melindungi tim medis dari penularan virus Corona.

oleh Bam Sinulingga diperbarui 28 Mar 2020, 02:13 WIB
Han Yi, petugas medis dari Provinsi Jiangsu, bekerja di bangsal ICU Rumah Sakit Pertama Kota Wuhan di Wuhan, Provinsi Hubei, 22 Februari 2020. Para tenaga medis dari seluruh China telah mengerahkan upaya terbaik mereka untuk mengobati para pasien COVID-19 di rumah sakit tersebut. (Xinhua/Xiao Yijiu)
Han Yi, petugas medis dari Provinsi Jiangsu, bekerja di bangsal ICU Rumah Sakit Pertama Kota Wuhan di Wuhan, Provinsi Hubei, 22 Februari 2020. Para tenaga medis dari seluruh China telah mengerahkan upaya terbaik mereka untuk mengobati para pasien COVID-19 di rumah sakit tersebut. (Xinhua/Xiao Yijiu)

Liputan6.com, Bekasi - Upaya penanganan penyebaran virus Corona atau Covid-19 di sejumlah rumah sakit rujukan di Tanah Air, masih terkendala alat perlindungan diri (APD) yang minim.

Banyak pihak RS yang mengeluhkan masalah ini, karena APD kini menjadi kebutuhan penting untuk melindungi tim medis dari penularan virus Corona

Kondisi ini tak pelak menjadi perhatian pihak swasta yang turut bersumbangsih memberikan bantuan APD ke berbagai RS rujukan. Di antaranya RSCM dan RS Ananda Kota Bekasi yang baru saja menerima bantuan 36.000 sarung tangan dan 40 pasang sepatu boot.

"Kegiatan ini untuk membantu, mendukung sekaligus mengapresiasi tenaga medis yang telah bekerja keras tanpa henti, sebagai garda terdepan dalam perang melawan Covid-19," kata Direktur Utama PT Melia Network Indonesia (MNI), Halasan Michael Nababan di Bekasi, Jumat (27/3/2020).

Menurutnya, pada masa-masa darurat bencana Covid-19 saat ini, yang dibutuhkan adalah rasa kepedulian dan kebersamaan dalam memerangi virus. Salah satunya dengan berkontribusi memberikan bantuan bagi tenaga tim medis yang berjuang di rumah sakit.

"Bisa dengan memberikan bantuan langsung baik berupa ketersediaan masker, sarung tangan, atau hand sanitizer," ujarnya.

Selain itu, lanjut Halasan, peran serta masyarakat dalam mematuhi imbauan pemerintah, juga diperlukan agar penyebaran wabah Corona bisa ditekan sekecil mungkin.

"Jangan keluar rumah jika tidak ada keperluan mendesak. Jangan lupa untuk mencuci tangan setelah dari luar, dan tetap melakukan social distancing (jaga jarak) dan physical distancing (jaga kontak fisik) dalam beraktivitas sehari-hari," imbuhnya.

Sementara itu, Dokter Residence RSCM, dr M Reza mengapresiasi upaya-upaya pihak swasta yang berkontribusi dalam mencegah penyebaran Covid-19, yakni dengan pemberian APD yang sangat dibutuhkan.

"Dari pemerintah memang sudah dianggarkan, tapi bantuan dari pihak lain tetap dibutuhkan. Karena perlengkapan ini habis pakai yang sudah jarang diperjualbelikan," katanya. 

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


RS Bekasi Keterbatasan APD

Hal sama diungkapkan Direktur Utama RS Ananda Bekasi, dr Titi Masrifahati, yang mengaku sangat terbantu dengan adanya bantuan APD tersebut. Pasalnya, sejak menjadi salah satu RS rujukan Covid-19, RS Ananda kewalahan dengan keterbatasan APD.

"Kebetulan saat ini kita memang sedang kekurangan APD, karena suplainya sedikit dan stok yang ada juga terbatas," ucap Titi.

Sebelum adanya wabah Corona, kata dia, stock APD yang dimiliki RS Ananda bisa untuk kebutuhan selama 1 bulan. Namun kini hanya bisa bertahan selama beberapa minggu saja.

"Kita belum pernah mengalami hal seperti ini, sehingga ini membuat kami cukup cemas. Kami khawatir keberlangsungan suplai APD terlambat," ungkapnya.

Sejauh ini, lanjut Titi, RS Ananda telah menangani sebanyak 15 kasus Covid-19, baik yang positif maupun suspect. Dan sebagai RS rujukan, RS Ananda juga menerima pasien Covid-19 yang berasal dari luar Kota Bekasi.

"Sudah ada 15 pasien yang ditangani di sini. Ada yang pulang dan dirujuk ke RSUD. Yang dinyatakan membaik, itu yang pulang, dan tetap melakukan isolasi mandiri di rumah sambil melaporkan ke Puskesmas setempat," tandasnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya