Solusi Kesehatan Mental Karyawan yang Terganggu karena Covid-19?

Seorang manajer harus tahu cara untuk mendekati karyawan yang memiliki masalah kesehatan mental dengan cara yang sopan dan tetap produktif.

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Mar 2020, 21:43 WIB
Ilustrasi Kerja dari Rumah (Foto: DarkWorkX/Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - Isu kesehatan mental sepertinya memang tidak ada dalam deskripsi pekerjaan Anda sebagai seorang manajer. Namun Anda harus ingat bahwa Anda adalah seorang manajer dan Anda yang harus membantu karyawan berjuang dengan depresi, cemas atau gangguan kesehatan mental lainnya.

Nyatanya, menurut survei pada 2019 oleh perusahaan asuransi Willis Towers Watson, hanya seperempat pengusaha dari kelas menengah sampai besar yang mengatakan bahwa mereka melatih manajer di perusahaan mereka untuk memerhatikan kesehatan mental pada karyawannya.

Jika Anda seorang manajer, Anda harus tahu cara untuk mengetahui dan mendekati karyawan yang memiliki masalah kesehatan mental dengan cara yang sopan dan tetap produktif. Terutama ketika terdapat isu penyebaran virus COVID-19.

Meskipun kesehatan karyawan Anda secara fisik baik-baik saja, tetapi mental mereka sedang diuji dengan beredarnya kabar dan berita tentang penyebaran virus COVID-19. Anda dapat melakukan beberapa hal berikut ini.

Lihat Tandanya

Ketika Anda melihat perubahan pada seorang karyawan yang berbeda dari biasanya, seperti misalnya, karyawan A menjadi lebih sarkastik, lebih terlihat berantakan, lemas atau bisa juga terlihat tidak konsentrasi terhadap pekerjaannya. Jika Anda melihat tanda-tanda seperti ini, jangan menganggap dia akan mendatangi Anda dan memberitahu apa yang terjadi.

Menurut American Psychiatric Association (APA), hanya 20 persen karyawan yang merasa nyaman jika mereka membicarakan masalah kesehatan mental di tempat kerja. Orang-orang takut bahwa masalah kesehatan mental itu akan memengaruhi karir mereka.

Saat hal ini terjadi Anda harus mulai mendatanginya atau menghubunginya. Tidak usah malu ataupun gengsi, tidak perlu takut hilang batasan antara manajer dan karyawan.

Jangan Langsung Memberi Diagnosis

Jangan pernah langsung menanyakan kepada mereka bahwa Anda mengetahui apa yang terjadi pada karyawan Anda. Gunakan kata-kata pertanyaan seperti “Kamu tidak terlihat seperti biasanya, ada apa?” “Apakah kamu baik-baik saja? Kamu itu kerjanya bagus, tapi kok akhir-akhir ini ada perubahan ya. Kamu kenapa? Biarkan saya bantu kalau ada apa-apa.

Anda juga bisa mengingatkan bahwa karyawan tersebut bisa berbicara tentang apa saja kepada Anda.

Rekan kerja di kantor (Sumber: Pixabay)

Buang Stigma Negatif

Cobalah untuk membuang stigma negatif dengan membangun hubungan. Jika karyawan tersebut belum juga mengatakan kepada Anda. Mungkin mereka takut akan stigma kesehatan mental karyawan terganggu akan memeranguhi karirnya. Katakan pada mereka bagaimana Anda juga sebagai manajer pernah membuang stigma negatif di pikiran Anda.

Semakin banyak pembicaraan bahwa Anda tidak peduli dengan stigma, semakin terbukti bahwa Anda akan membantunya berjuang dengan masalahnya. Tetapi, jangan pernah Anda membandingkan kisah Anda dengan kisah mereka. Itu hanya akan memperburuk keadaan.

Tahu Kapan Harus Berhenti

Jika Anda sudah mencoba berbagai hal di atas tetapi tidak juga berhasil. Jika karyawan Anda juga secara langsung mengatakan tidak ingin membahas situasinya atau tidak ingin mendapat bantuan, Anda dapat mundur, dengan asumsi kinerja karyawan tersebut tidak terpengaruh oleh apapun.

Jika hal seperti ini terjadi, tetap awasi kinerja karyawan Anda di kemudian hari. Jika ada perubahan, langsung ditindaklanjuti. Anda juga bisa berkonsultasi pada bagian HRD dan jelaskan apa yang Anda amati.

Anda juga dapat mulai memberlakukan work from home bagi karyawan Anda. Selain mengurangi gangguan mental pada karyawan, cara kerja dari rumah juga merupakan imbauan.

Anda juga dapat mulai menggunakan aplikasi dalam mengelola karyawan. Terlebih saat ini, Talenta sedang mengadakan program penawaran spesial yaitu #Wfhbukanliburan. Program ini adalah serangkaian kampanye dalam mendukung imbauan pemerintah untuk melakukan work from home serta mendukung bisnis tetap produktif di tengah krisis dengan memaksimalkan penggunaan teknologi HRIS.

Untuk lebih lengkap, Anda dapat membuka website Talenta atau isi formulir untuk mencoba demo gratis Talenta. Program ini berlaku hingga 31 Maret 2020. Cukup ketuk banner di bawah ini untuk mendapatkan promo kesempatan gratis 2 bulan setiap berlangganan satu tahun software Talenta.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya