Liputan6.com, Jakarta - Sebagai upaya memerangi pandemi corona COVID-19, dorongan isolasi mandiri lewat gerakan Di Rumah Aja sudah jadi usulan sejak beberapa waktu lalu. Dalam praktiknya, tak hanya nama yang boleh jadi berbeda, tapi juga pendekatannya di tiap negara, termasuk Filipina.
Melansir laman video South China Morning Post, Sabtu (28/3/2020), pemerintah kota Santo Tomas mengusung cara unik mengimbau orang-orang tak meninggalkan rumah, kecuali ada kepentingan mendesak, di masa pandemi seperti sekarang.
Baca Juga
Advertisement
Dalam rekam gambar tersebut, mereka menaruh peti mati di garis pemisah dua jalur kendaraan di jalanan umum dengan bubuhan tulisan berupa, "Diam di Rumah atau Diam di Dalam (peti mati)", lengkap dengan bunga kamboja sebagai hiasan.
Selain peti mati, tiruan tengkorak kepala manusia pun di tempatnya di beberapa titik dekat peti mati tersebut. "Kami ingin menyadarkan publik bila mereka tak mendengarkan imbauan pemerintah, mereka sama saja mempertaruhkan nyawa dan mungkin berakhir di salah satu itu (peti mati)," kata Dennis Sermiento, salah satu relawan yang memeriksa titik-titik peletakkan peti mati.
Pada 16 Maret 2020, Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengumumkan perpanjangan periode lockdown untuk menekan penyebaran corona COVID-19. Alhasil, 57 juta penduduk Filipina mestinya tengah berada di bawah aturan isolasi mandiri hingga 12 April 2020.
**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.
Kasus Corona COVID-19 di Filipina
Selama penanangan pandemi corona COVID-19, sekitar tiga bulan ke belakang, dilaporkan sembilan dokter Filipina meregang nyawa dalam perjuangan merawat dan menyembuhkan para pasien positif virus SARS-CoV-2.
Daya tampung tiga rumah sakit besar di sana sudah melebihi kapasitas dan tak lagi menerima pasien baru. Terhitung pada Jumat, 27 Maret 2020, Filipina melaporkan 707 kasus positif corona COVID-19 dengan angka kematian 45.
Lewat media sosial, tak sedikit warganya yang mengeluhkan sulit mendapatkan fasilitas tes corona COVID-19. Tak hanya soal biaya, namun prosedur yang dikritik sangat tidak memudahkan.
Advertisement