Tak Sekedar Hobi, Remaja Ini Asah Kemampuan Bekerja Sama Lewat Basket

Para remaja nampaknya bisa mengasah kemampuan bekerja sama dalam tim dengan bermain basket.

oleh Camelia diperbarui 29 Mar 2020, 08:00 WIB
foto: Patricia Astrid Nadia

Liputan6.com, Jakarta Kehidupan remaja tidak selalu berbicara tentang ujian, tugas, dan peringkat kelas. Buktinya, seorang remaja laki-laki bernama Rivaldo Lorentius Sima, tetap bisa mengisi masa remajanya dengan bermain basket. Sejak duduk di bangku Sekolah Dasar, Rivaldo sudah senang bermain basket.

“Main basket itu seru. Karena pas tanding itu kita ngelawan musuh trus ada beda poin dikit. Pas waktu tinggal dikit jadi tegang, akhirnya aku terpacu buat semangat kejar poin untuk menang,” tutur remaja yang mengidolakan Kyrie Irving tersebut.

Tak hanya seru, menurut Rivaldo bermain basket juga memberikan manfaat seperti membuat fisik menjadi lebih sehat dan kuat.

“Main basket itu kan olahraga. Bagian tubuh kayak tangan, kaki itu kan gerak. Bagus buat kesehatan,” jelas remaja yang akrab dipanggil Aldo itu.


Mengasah kemampuan kerja sama

foto: Patricia Astrid Nadia

Sebelum  pertandingan basket dimulai, tentu  masing-masing tim juga perlu berpikir matang dalam menentukan strategi untuk melumpuhkan lawan. Masing-masing anggota idealnya menempati posisi yang sesuai dengan keahliannya.

Layaknya dalam anime basket Kuroko No Basket dan Ahiru No Sora, setiap tim menempati posisi yang sesuai dengan kekuatannya.

“Main basket itu gimana kita ngatur strategi biar lawan kesusahaan untuk ngejaga kita. Dalam tim kendalanya pernah beda pendapat dalam ngatur strategi,” kata remaja yang duduk di bangku SMP ini.

Namun Rivaldo memandang perbedaan pendapat di dalam tim itu wajar. Biasanya solusi untuk menghadapinya adalah mendiskusikan masalah di dalam kelompok, tanpa perlu merasa gengsi untuk meminta maaf jika ada anggota tim yang melakukan kesalahan atau kelalaian. Hal ini juga menandakan bahwa bermain basket juga mengasah kemampuan bekerja sama.


Teknik jadi hal penting

foto: Patricia Astrid Nadia

Bermain basket juga menantang Rivaldo untuk pandai dalam membagi waktu antara sekolah dan menekuni hobinya. Di mata laki-laki kelahiran Juli 2005 ini, biasanya ada stigma tentang pemain basket yang dikenal harus memiliki postur tubuh ideal dan tinggi.

“Menurutku punya badan pendek itu nggak masalah. Dalam bermain basket yang penting itu skill-nya. Kalau punya teknik main basket yang dewa, hebat, nggak masalah,” tambah Aldo.


Menang atau kalah hal biasa

Ilustrasi Bola Basket (hdwallpapervault.com)

Ia berharap para pemain basket memiliki inisiatif untuk mengasah kemampuan bermain basket. “Kalo ada orang yang bikin minder, ya kita tenang aja. Pokoknya terus latihan dan buktiin ke mereka,” tutur remaja asal Jakarta ini.

Umumnya, pebasket yang berada di usia remaja mudah marah saat kalah dalam sebuah pertandingan.  Padahal menang atau kalah merupakan hal yang wajar.

“Pas kita kesel karena kalah, pikirin aja kalau ke depan masih ada pertandingan lainnya. Buktiin nantinya kita bisa lakuin yang terbaik,” Katanya optimis.

Hal terpenting yang perlu dimiliki pemain basket ialah berani menghadapi tantangan.

“Ketakutan adalah musuh terbesar dalam melakukan suatu hal, tapi ketakutan yang kita ubah jadi keberanian ngebuat kita lebih siap menerima risiko yang terjadi saat kita melakukan sesuatu ke depannya,” pesan Aldo untuk remaja penyuka basket di Indonesia.

Penulis:

Patricia Astrid Nadia

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya