Minimalkan Dampak Corona COVID-19, Pemprov Jatim Upayakan Restrukturisasi Kredit

Wagub Jawa Timur, Emil Dardak menuturkan, pihaknya akan merestrukrisasi kredit terutama bagi pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) imbas Corona COVID-19.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 28 Mar 2020, 12:22 WIB
Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jawa Timur) berupaya untuk meminimalkan dampak ekonomi akibat pandemi Corona COVID-19. Salah satunya dengan merestrukrisasi kredit terutama bagi pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) imbas Corona COVID-19.

Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak menuturkan, pihaknya memberikan kepastian terutama dari kebijakan pemerintah pusat untuk mengalihkan anggaran akibat Corona COVID-19. Anggaran itu untuk meminimalkan dampak berat dari Corona COVID-19. Selain itu, Emil menuturkan, restrukturisasi kredit bagi UKM dilakukan agar kelangsungan kehidupan tetap berjalan.

"Kami sudah rapat yang dipimpin Bu Gubernur, dengan narasumber dari OJK, BI, Kantor Perbendaharaan Negara, BPKP bertuuan untuk memberikan sebuah keyakinan apa yang menjadi kebijakan pusat kaitan upaya untuk merefocusing anggaran kita tak alami dampak berat dari COVID-19," ujar dia, Jumat, 27 Maret 2020.

"Dampak pasti ada, tetapi bagaimana menyikapi pelaku kecil tak langsung kehilangan seluruh tetapi kelanjutan kehidupan," ia menambahkan.

Ia menuturkan, rapat tersebut mengkaji kebijakan restrukturisasi kredit. Kebijakan tersebut juga perlu berkoordinasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengingat intervensi tetap dibutuhkan meski tidak otomatis.

"Walaupun demikian, berkoordinasi dengan OJK, restrukturisasi kredit seperti apa. Pemprov Jatim ada Bank Jatim dan BPR di kabupaten yang dikelola kredit Rp 10 triliun, Bank Jatim Rp 2,3 triliun. Disiapkan regulasi restrukturisasi kredit karena juga ada dana kredit bergulir dan skema lain bisa direstrukturisasi," ujar dia.

Selain itu, restrukturisasi kredit ini, menurut Emil juga harus tepat sasaran. Mengingat tak semua pihak mendapatkan karena melihat kemampuan bank.

 

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Lima Sektor Ekonomi yang Bakal Terpengaruh

Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak memberi pemaparan dalam dialog Jelajah Kebangsaan di Stasiun Gubeng, Surabaya, Kamis (21/2). Dialog bertema 'Mengikuti Semangat Arek Surabaya dalam mempersiapkan Indonesia Emas 2045'. (Liputan6.com/JohanTallo)

Selain itu, Pemerintah Provinsi Jawa Timur juga memetakan dampak Corona COVID-19 terhadap sektor ekonomi. Emil menuturkan, lima sektor berkontribusi terhadpa ekonomi di Jawa Timur. Salah satu terbesar sektor industri. Pihaknya berupaya agar pekerja di industri juga mendapatkan perlindungan maksimal di tengah merebaknya Corona COVID-19.

“Belum bisa kami hitung dampaknya, disruption ini. Ada sekitar 1.200 industri besar kerjakan 380 ribu orang. Disnaker dan Disperindag mengimbau untuk sesuaikan protokol dengan social distancing. Pabrik beroperasi tapi beri perlindungan untuk pekerja,” kata dia.

Selain itu, industri menengah alami kesulitan bahan baku, dan kalau adapun harga bahan baku tersebut naik. “Disperindag akan mencari substitusi agar industri itu tetap beroperasi,” kata dia.

Selanjutnya sektor pariwisata dan ritel terkena dampak Corona COVID-19. Meski demikian, Emil menuturkan, pihaknya berupaya memikirkan bagaimana untuk penggantian jalur pemasaran. Apalagi saat ini juga pemerintah mengimbau untuk melakukan aktivitas di rumah.  Oleh karena itu, ia melihat jalur online akan menjadi salah satu cara untuk meningkatkan konsumsi.

Di sisi lain, masyarakat juga sudah mengurangi aktivitas berbelanja di pasar tradisional. Meski demikian, ia mengimbau pemerintah setempat juga berikan perlindungan di pasar seperti penyemprotan disinfektan, membagikan hand sanitizer. “Proses transisi juga lebih banyak ke pasar, kini pedagang memakai sepeda motor,” ujar dia.

Ia menambahkan, sektor akomodasi dan pariwisata, serta konstruksi juga terpukul. Meski demikian, ia melihat ada pekerjaan infrastruktur masih dikerjakan untuk melindungi masyarakat. Salah satu contoh di Jember ada penanganan sungai untuk melindungi masyarakat.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya