Update Corona Covid-19 per 28 Maret: Pasien Meninggal Jadi 102 Orang

Jumlah pasien yang terkonfirmasi positif Corona Covid-19 di Indonesia hingga saat ini masih terus bertambah.

oleh Rita AyuningtyasNila Chrisna Yulika diperbarui 28 Mar 2020, 15:41 WIB
Juru Bicara Indonesia untuk penanganan virus corona, Achmad Yurianto memberikan keterangan terkait corona di Kantor Presiden, Komplek Istana, Jakarta, Jumat (6/3/2020). Achmad Yurianto mengungkapkan pengembangan terus dilakukan dalam pemeriksaan ke-25 orang tersebut. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Jumlah pasien yang terkonfirmasi positif Corona Covid-19 di Indonesia hingga saat ini masih terus bertambah.

Juru bicara pemerintah untuk penanganan Corona Covid-19 Achmad Yurianto menuturkan, jumlah kasus positif Covid-19 pada Jumat (27/3/2020) bertambah 109 kasus baru. Dengan demikian, totalnya mencapai 1.155 orang.

Menurut dia, dari jumlah tersebut, pasien Corona Covid-19 yang meninggal dunia sebanyak 102 orang.

"Hari ini jumah orang yang meninggal sebanyak 15 orang, sehingga jumlah meninggal sebanyak 102 orang," ujar Yurianto melalui konferensi pers di Gedung BNPB Jakarta Timur, Jumat (27/3/2020).

Dia mengatakan, dari total kasus tersebut, jumlah pasien sembuh dari infeksi Corona sebanyak 59 orang.

Semua data pasien Corona Covid-19 tersebut dikumpulkan dari pukul 12.00 WIB, Jumat, 27 Maret hingga pukul 12.00 WIB, Sabtu (28/3/2020).

Yurianto mengingatkan kepada semua masyarakat untuk menjaga jarak, lebih dari 2 meter, cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir, dan tetap produktif selama di rumah.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Naik Signifikan

Juru Bicara Penanganan Percepatan COVID-19 Achmad Yurianto saat konferensi pers melalui Live Streaming terkait perkembangan virus Corona di Gedung Graha BNPB, Jakarta pada Rabu (18/3/2020). (Dok Badan Nasional Penanggulangan Bencana/BNPB)

Jumlah pasien positif Covid-19 karena virus Corona di Indonesia naik signifikan. Juru bicara pemerintah dalam penanganan Corona Achmad Yurianto mengatakan, ini artinya, masih ada kasus positif Covid-19 yang ada di tengah masyarakat dan belum terdeteksi oleh pemerintah. 

Kedua, lanjut dia, masih ada kontak dekat dengan orang yang positif Covid-19 dan belum terdeteksi itu, sehingga terjadi penularan.

"Ini menggambarkan masih ada penularan penyakit ini di tengah masyarakat kita. Masih ada sumber penyakitnya dan kontak dekat yang terjadi, sehingga total kasus menjadi 1.046," ujar Yuri, di Graha BNPB, Jakarta, Jumat.

Oleh karena itu, pemerintah mengajak masyarakat untuk memutuskan rantai penularan infeksi virus Corona. Selain, pemerintah juga akan berusaha menemukan kasus-kasus positif di masyarakat melalui penelusuran kontak kasus positif yang sudah dirawat dan juga rapid test.

"Ini lakukan bersama-sama dengan masyarakat untuk bisa cepat menemukan dan melakukan isolasi," kata Yuri.

 


Cara Pencegahan

Juru Bicara Penanganan Percepatan COVID-19 Achmad Yurianto saat konferensi pers melalui Live Streaming terkait perkembangan virus Corona di Gedung Graha BNPB, Jakarta pada Rabu (18/3/2020). (Dok Badan Nasional Penanggulangan Bencana/BNPB)

Yang penting, lanjut dia, masyarakat harus menjaga jarak pada kontak sosial, baik di rumah maupun di luar rumah. Misalkan, dengan memperhatikan jarak dengan orang lain saat bersosialisasi. Jarak yang dianjurkan 1,5 meter. Jika tidak, virus Corona dapat menular.

Selain itu, masyarakat harus rajin mencuci tangan. Sebab, penularan bisa terjadi dengan kontak tidak langsung. Misal dengan memegang barang bersama di fasilitas publik yang sudah dipegang oleh orang yang positif Covid-19.

"Yang menjadi keprihatinan kita sekarang, masih banyak masyarakat yang tidak memperhatikan hal ini," ucap Yuri.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya