100 Orang Lebih yang Dikarantina Terkait Corona di Masjid Jami Tamansari, Pulang

Camat Tamansari, Risan Mustar mengatakan, kondisi kesehatan ratusan orang yang dikarantina terkait Corona di Masjid Jami, Tamansari, Jakarta Barat, baik.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Mar 2020, 14:55 WIB
Ilustrasi Laboratorium Nusantics, Startup Lokal yang Terlibat Pengembangan Test Kit untuk Covid-19 Bersama BPPT. Kredit: Nusantics

Liputan6.com, Jakarta Camat Tamansari, Risan Mustar mengatakan, kondisi kesehatan ratusan orang yang dikarantina terkait Corona di Masjid Jami, Tamansari, Jakarta Barat, baik. Mereka diisolasi setelah suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat melakukan rapid test di tempat tersebut yang hasilnya, tiga orang positif Covid-19.

"Sehat alhamdulillah," ujar Risan kepada Merdeka, Sabtu (28/3/2020).

Dia menuturkan, pemeriksaan rapid tes Corona pada Kamis, 26 Maret 2020, di masjid tersebut karena banyaknya warga asing di sana untuk melakukan ibadah ataupun ziarah. Mengingat, masjid itu merupakan cagar budaya.

Menurut dia, asal negara ratusan orang itu beragam, antara lain Malaysia, Thailand, Bangladesh, Pakistan, India.

Saat ada rapid tes, imbuh Risan, ada sekitar 300 orang yang diperiksa. Tiga orang positif Covid-19 akibat Corona, sementara 297 negatif.

 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Tinggal 150 Orang

Ilustraasi foto Liputan 6

Dari jumlah negatif, beberapa orang yang dilakukan tes pulang ke rumah masing-masing khususnya warga lokal seperti Cirebon, Bekasi, Tangerang. Lagipula, menurut Risan mereka hendak pulang saat rapid tes berlangsung.

"297 itu karena negatif nah karena belum ada keputusan. Nah, ada mereka ada yang pulang. Lokal. Ada yang ke Cirebon, Tangerang, ada yang ke Bekasi. Nah, 150 orang kurang lebih dikarantina," ujar Risan.

Karantina selama 14 hari dilakukan di masjid tempat dilakukan tes. Lebih lanjut, Risan mengatakan mereka yang dikarantina terus dipantau oleh Dinas Kesehatan Jakarta Barat.

 


Tak Boleh Keluar Masjid

Ilustrasi gambar SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan Corona COVID-19, diisolasi dari seorang pasien di AS. Diperoleh 27 Februari 2020 milik National Institutes of Health yang diambil dengan mikroskop elektron transmisi.(AFP/National Institutes Of Health)

Selama itu pula, kata Risan, mereka yang dikarantina tidak diperbolehkan keluar masjid. Pun sebaliknya, orang luar untuk sementara waktu tidak diperkenankan masuk ke masjid tempat karantina 150 orang tersebut.

"Bukan ditutup sih tapi yang di dalam tidak boleh keluar lagi artinya kegiatan sehari-hari gitu biasa di masjid. Bantuan makan kami supply," jelas Risan.

 

Reporter: Yunita Amalia

Sumber: Merdeka

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya