Liputan6.com, Jakarta - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI melaporkan jumlah penumpangnya terus mengalami penurunan. Hal ini imbas dari penyebaran virus corona (Covid-19) yang terus meluas di wilayah Indonesia.
VP Public Relations KAI Yuskal Setiawan mengatakan pihaknya hingga saat ini sudah mengurangi jumlah perjalanan kereta api di beberapa rute demi upaya efisiensi di perusahaan dan mendukung pemerintah dalam mencegah penyebaran virus corona.
Advertisement
"Prinsipnya kita mendukung kebijakan Pemerintah untuk melawan penyebaran Covid-19," ucap Yuskal kepada Liputan6.com, Sabtu (28/3/2020).
Dari data yang dia sampaikan, per 26 Maret 2020, jumlah penumpang kereta jarak jauh turun 64 persen. Jika data 27 Februari penumpang mencapai 189.454 orang, sementara per 26 Maret jumlah penumpang tinggal 68.325 orang.
Hal serupa juga untuk penumpang KRL di wilayah Jabodetabek. Pada 12 Maret 2020 jumlah penumpang KRL mencapai 927.600 orang, namun pada 26 Maret tersisa 265.718 atau turun 71,4 persen.
Lebih parah lagi jumlah penumpang Kereta Api Bandara yang dioperasikan oleh PT Railink. Jika pada 12 Maret jumlah penumpangnya sebanyak 6.859 orang, maka pada 26 Maret hanya 676 orang. Penurunan ini mencapai 90, 2 persen.
Batalkan Penjualan Tiket Mudik Lebaran
Berkaitan dengan dampak Covid-19 ini, Yuskal mengatakan, KAI juga sudah menghentkan penjualan tiket kereta untuk mudik Lebaran 2020.
"Untuk penjualan tiket Angkutan Lebaran sudah di setop sejak 21 Maret kemarin, tinggal melayani pembatalan saja," pungkas Yuskal.
Advertisement