Akibat Corona, Pendonor Darah di Kota Tangerang Menyusut Hingga 70 Persen

Akibat wabah virus Corona atau Covid-19, pendonor darah di Kota Tangerang menurun drastis hingga 60 sampai 70 persen. Akibatnya, stok darah di PMI Kota Tangerang menipis.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 28 Mar 2020, 19:05 WIB
Akibat wabah virus Corona atau Covid-19, pendonor darah di Kota Tangerang menurun drastis hingga 60 sampai 70 persen. Akibatnya, stok darah di PMI Kota Tangerang menipis.

Liputan6.com, Jakarta - Akibat wabah virus Corona atau Covid-19, pendonor darah di Kota Tangerang menurun drastis hingga 60 sampai 70 persen. Akibatnya, stok darah di PMI Kota Tangerang menipis.

Namun, Kepala Biro Humas PMI Kota Tangerang, Ade Kurniawan mengatakan, walau menipis tapi dia memastikan kalau stok darah masih ada sampai saat ini.

"Sangat menurun, hampir 60-70 persen. Banyak pendonor yang meng-cancel kegiatan donornya di instansi atau perusahaan. Di mall juga sepi, ada beberapa juga mal operasionalnya tutup," tutur Ade, Sabtu (28/3/2020).

Dia juga menjelaskan, biasanya dalam hitungan perhari masuk diangka 350 pendonor. Namun, semenjak wabah Corona mencapai seratus pendonor saja.

Padahal, stok darah tersebut juga diperuntukan pada saat Ramadhan dan juga pasca Idul Fitri yang sering kali sepi pendonor.

"Kita terhambat akhirnya. Awalnya kita menargetkan 20.000 darah untuk Bulan Suci Ramadhan dan pasca Hari Raya Idul Fitri. Ini kita juga saat ini tetap gencar mengajak warga untuk mendonor, kita door to door kita jemput bola saat wabah ini," ujarnya.

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Motivasi Donor

Saat ini, PMI Kota Tangerang menerapkan status motivasi donor. Jadi kata Ade, untuk pasien yang membutuhkan darah, harus membawa pendonor. Hal itu untuk menutupi stok darah yang ada.

Ade juga mengimbau, kepada warga Kota Tangerang, bahwa Covid-19 tidak berpengaruh kepada donor darah. Sebab, penularan virus yang bermula berasal dari Kota Wuhan, China itu tidak melalui darah.

"Jadi banyak pasien, saudara kita yang membutuhkan darah. Karena tak hanya Covid-19 saja, disitu ada DBD, pendarahan saat ibu melahirkan, khususnya untuk penderita Thalasemia, karena Thalasemia membutuhkan darah dua minggu sekali," katanya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya