Penumpang KRL Tinggal 300 Ribu per Hari Dampak Corona

KCI mengumumkan adanya penurunan jumlah penumpang Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line Jabodetabek

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 29 Mar 2020, 09:00 WIB
Calon penumpang menunggu keberangkatan KRL Commuter Line Bogor-Jakarta di Stasiun Tanah Abang, Jakarta, Minggu (29/12/2019). PT KCI menambah 28 perjalanan KRL tambahan khusus perayaan pergantian tahun. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) mengumumkan adanya penurunan jumlah penumpang Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line Jabodetabek.

Hal tersebut disebabkan oleh semakin mewabahnya virus corona (Covid-19) yang membuat sejumlah perusahaan menerapkan kebijakan Work From Home (WFH).

VP Corporate Communications PT KCI Anne Purba mengungkapkan, penumpang KRL secara jumlah kini sudah anjlok lebih dari 70 persen dibanding hari normal.

"Sudah lebih 70 persen. Biasanya lebih 1 juta (penumpang), sekarang enggak sampai 300 ribu per hari," jelas Anne kepada Liputan6.com, Minggu (29/3/2020).

Sebagai perbandingan, jumlah penumpang KRL pada 12 Maret 2020 masih mencapai 927.600 orang. Namun pada 26 Maret 2020 hanya tersisa 265.718 orang atau turun sekitar 71,4 persen.

 


Operasi Tetap Normal

Sejumlah calon penumpang menunggu kedatangan KRL Commuter Line di Stasiun Tanah Abang, Jakarta, Sabtu (7/3/2020). Masuknya virus Corona atau Covid-19 di Indonesia belum mempengaruhi minat masyarakat untuk tetap bepergian menggunakan transportasi umum. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Kendati begitu, Anne melanjutkan, jam operasional KRL sampai saat ini tetap berjalan normal, dan belum ada pengurangan jumlah kereta yang beroperasi setiap harinya.

Dia pun belum berani berandai-andai terkait pengoperasian KRL jika pemerintah mengambil langkah pembatasan wilayah (lockdown) untuk kawasan Jakarta dan sekitarnya.

"Kita tunggu arahan pusat ya," tutup Anne.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya