Liputan6.com, Roma - Korban meninggal akibat virus corona COVID-19 di Italia telah mencapai 10.000 lebih pada Sabtu 28 Maret dan tidak menunjukkan tanda-tanda penurunan, meskipun lockdown telah berlangsung selama 16 hari.
889 kematian baru yang dilaporkan di negara yang paling parah di dunia itu terjadi sehari setelah negara itu mencatat 969 kematian pada hari Jumat, korban tunggal tertinggi sejak virus COVID-19 muncul akhir tahun lalu. Demikian seperti dikutip dari Channel News Asia, Minggu (29/3/2020).
Baca Juga
Advertisement
Secara keseluruhan, korban meninggal di Italia sekarang mencapai 10.023. Tambahan sebanyak 5.974 kasus infeksi, menambah 92.472 jumlah orang yang secara resmi dinyatakan positif COVID-19 di Italia sejak krisis dimulai bulan lalu.
Italia sekarang tampaknya akan memperpanjang penutupan bisnisnya yang melemahkan ekonomi serta larangan pertemuan publik melewati tenggat waktu 3 April.
"Apakah sudah waktunya untuk membuka kembali negara itu? Saya pikir kita harus memikirkannya dengan sangat hati-hati," kata kepala dinas perlindungan sipil Angelo Borrelli kepada wartawan.
**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Korban Terus Meningkat
Orang-orang di Italia mulai berharap bahwa bencana terburuk mereka dalam beberapa generasi ini dapat mereda setelah angka kematian harian mulai melambat pada 22 Maret.
Namun gelombang baru telah mengubah suasana negara Mediterania.
Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte mengatakan pada Sabtu malam untuk siap menghabiskan lebih banyak waktu di rumah.
"Jika seseorang berpikir secara masuk akal, ia tidak dapat membayangkan kembali dengan cepat ke kehidupan normal," kata Conte dalam pidatonya yang disiarkan oleh media televisi setempat.
Advertisement