Kenali Jenis Masker yang Dianjurkan untuk Pencegahan Virus Corona Covid-19

Masker disarankan bagi orang yang bepergian untuk mengantisipasi penularan virus Corona. Masyarakat perlu juga mengerti fungsi masing-masing masker terlebih dahulu.

oleh Achmad Yani Yustiawan diperbarui 29 Mar 2020, 13:30 WIB
Ilustrasi orang pakai masker saat wabah Virus Corona COVID-19 di Indonesia. (Liputan6.com/Tanti Yulianingsih)

Liputan6.com, Jakarta Penyebaran virus Corona Covid-19 di beberapa negara ternyata masih terus meningkat, termasuk di Indonesia. Beragam upaya sudah dilakukan untuk menghentikan penularan virus tersebut.

Salah satu usaha sederhana untuk menghentikan virus corona adalah penggunaan masker. Saat ini, menggunakan masker disarankan bagi orang yang bepergian untuk mengantisipasi penularan virus Corona.

Seperti diketahui, virus ini terdapat pada percikan air liur orang yang sakit ketika ia bersin, batuk, atau bahkan saat berbicara. Penularan terjadi ketika percikan air liur terhirup orang lain yang ada di sekitar.

Karena itu, tak heran akhir-akhir ini, masyarakat kian sibuk mencari masker untuk melindungi diri dari virus Corona. Namun, banyaknya pilihan masker di pasaran bisa membuat bingung membelinya. Untuk memilih masker, perlu juga mengerti fungsi masing-masing masker terlebih dahulu.

Jenis masker sangat beragam. Beberapa di antaranya hanya berguna untuk menangkal polusi tapi tidak bisa menangkal penularan virus Corona. Hingga saat ini, ada 2 jenis masker untuk virus Corona yang disarankan kepada masyarakat:

 

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.


Masker Bedah

Calon penumpang pesawat menggunakan masker pelindung saat berada di Pintu Kedatangan Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Jumat (31/1/2020). Hal itu dilakukan sebagai antisipasi penularan dan penyebaran virus corona (2019-nCov). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Masker bedah atau surgical mask merupakan jenis masker sekali pakai yang mudah dijumpai dan sering digunakan tenaga medis saat bertugas. Masker bedah dapat dijadikan pilihan untuk mencegah penyebaran virus Corona karena memiliki lapisan yang mampu menghalau percikan air liur.

Meski begitu, masker ini lebih efektif bila dikenakan oleh orang yang sedang sakit untuk mencegah penularan kuman ke orang lain, ketimbang oleh orang yang sehat untuk melindungi diri dari penyakit.

Kebanyakan masker bedah terdiri dari 3 lapisan yang memiliki fungsi berbeda, yaitu: Lapisan luar dengan keistimewaan antiair. Kemudian lapisan tengah, yang berfungsi sebagai filter kuman. Dan, lapisan dalam, yang berguna untuk menyerap cairan yang keluar dari mulut.

Masyarakat tidak disarankan menggunakan masker tanpa ketiga fungsi tersebut karena tidak efektif dalam mencegah penyakit menular, seperti infeksi virus Corona.

Masker bedah bisa didapatkan dengan harga yang murah. Ditambah lagi, masker ini juga biasa dimanfaatkan untuk penggunaan sehari-hari, baik orang dewasa maupun anak-anak. Namun, masker ini agak sedikit longgar ketika digunakan, sehingga memungkinkan partikel kecil atau udara masuk melalui sisi tepi masker.


Masker N95

Masker N95 juga disarankan untuk mencegah penularan virus Corona. Masker yang cenderung lebih mahal dari masker bedah ini tidak hanya mampu menghalau percikan air liur saja, tapi juga partikel kecil di udara yang mungkin mengandung virus.

Dibanding masker bedah, masker N95 terasa lebih ketat pada wajah karena telah didesain secara pas untuk menutupi hidung dan mulut orang dewasa. Pada anak-anak, penggunaan masker ini tidak disarankan karena ukuran masker bisa terlalu besar sehingga tidak dapat memberikan perlindungan yang cukup.

Walaupun daya lindungnya lebih baik, masker N95 tidak disarankan untuk penggunaan sehari- hari. Hal ini disebabkan desainnya yang membuat orang yang memakai bisa sulit bernapas, gerah, dan tidak betah memakainya dalam jangka waktu yang agak lama.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya