Kisah Pilu dari Ruang Isolasi Corona

Dian, wanita yang bertugas di bagian rekam medis itu dinyatakan positif virus corona setelah kontak dengan pasien rujukan.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Mar 2020, 10:10 WIB
Petugas medis melihat keluar dari ruang isolasi untuk tempat pasien yang menunjukkan gejala wabah virus corona di sebuah rumah sakit umum di Mataram, Nusa Tenggara Barat (28/1/2020). (AFP/Moh El Sasaky)

Liputan6.com, Jakarta Dian tak kuasa menahan tangis lantaran tak bisa bertemu langsung dengan buah hatinya. Ya, Dian harus menjalani isolasi karena dinyatakan terinfeksi virus corona atau Covid-19, setelah berinteraksi dengan pasien positif. Dian adalah seorang tenaga medis di RS Jawa Tengah.

Rasa rindu setengah mati kepada buah hati memuncak saat orangtuanya mengabarkan bahwa sang anak menanyakan keberadaan ibundanya. Namun yang bisa dilakukan hanya dengan video call. Sebab, Dian harus masuk ruang isolasi corona.

"Rasanya nangis sejak dinyatakan positif Covid-19. Kangen sama anak tapi belum bisa ketemu. Anak saya sudah menanyakan, kapan pulang? Sedangkan, ini masih jalani karantina lima hari," kata Dian, Sabtu (28/3/2020).

Meski begitu, Dian tidak putus asa. Ia hanya berusaha untuk sembuh dari corona Covid-19 demi bisa berkumpul dengan keluarga lagi.

"Saya sayang keluarga dan ingin sembuh. Kasihan anak saya sekarang sama mertua, suami saya kerja di Jakarta," jelasnya.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Tertular saat Tangani Pasien Rujukan

Seorang tenaga kesehatan medis melakukan rapid test pendektesian COVID-19 di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (25/3/2020). Pemeriksaan itu khusus hanya diperuntukan bagi tenaga medis seluruh puskesmas, dan rumah sakit yang ada di Kota Bekasi. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Wanita yang bertugas di bagian rekam medis itu justru tertular saat menangani pasien rujukan suspect Corona. Ketika itu dia mendata pasien dengan kondisi batuk terus menerus selama proses pendataan.

"Saya kontak dengan dia sekitar 15 menitan, sedangkan waktu itu juga tidak mengenakan masker," ujarnya.

Setelah pasien tersebut dirawat dan dinyatakan positif corona, Dian merasakan mulai ada gejala seperti demam, batuk, dan panas tinggi. Meski begitu, ia tetap nekat berangkat bekerja.

"Sampai saya pingsan karena tidak kuat. Setelah dicek, saya dinyatakan positif corona," tegasnya.

 


Doa dari Gubernur Ganjar

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, menghubungi petugas medis yang terinfeksi virus corona.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan, saat ini tengah memberikan semangat kepada tenaga medis yang tertular virus Covid-19 untuk segera sembuh.

"Tetap semangat untuk sembuh, banyak teman-teman yang selalu mendoakan dan mendukung para tenaga medis seperti panjenengan," kata Ganjar.

Selain memberikan semangat tenaga medis, perawat, dan dokter yang melakukan penanganan pasien Corona, pihaknya juga tidak lupa memberikan semangat pasien yang masih dirawat di rumah sakit agar diberi kesembuhan.

"Kita semua selalu berdoa untuk kesembuhan pasien terinfeksi corona. Semoga cobaan ini bisa berlalu," tutup Ganjar Pranowo.

 

Reporter: Danny Adriadhi Utama

Sumber: Merdeka.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya