Gubernur Khofifah Imbau Warga Jatim di Perantauan Jangan Mudik

Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa mengimbau warga Jatim di perantauan untuk tidak mudik sebagai langkah melindungi seluruhnya.

oleh Agustina Melani diperbarui 29 Mar 2020, 12:30 WIB
Konferensi pers perkembangan kasus virus corona baru yang memicu COVID-19 di Gedung Grahadi, Sabtu (28/3/2020) (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menegaskan dan mengimbau agar warga Jawa Timur (Jatim) di perantauan termasuk di Jakarta untuk tidak mudik. Hal ini untuk melindungi keluarga dan memutus rantai penyebaran virus corona baru (Sars-CoV-2) yang menyebabkan COVID-19.

Khofifah Indar Parawansa mengunggah video imbauan tersebut dalam akun instagramnya @khofifah.ip, Minggu (29/3/2020).

"Supaya sekarang di Jakarta tetap tinggal di rumah saja. Jangan mudik karena saling melindungi mereka juga harus terlindungi. Seluruh anggota keluarga juga harus terlindungi,” tutur dia.

Dalam caption instagramnya, ia menulis, kepada para perantau asal Jawa Timur yang ada di Jakarta dan sekitarnya untuk “jangan mudik”. Ini untuk kebaikan kita bersama, kebaikan Jawa Timur dan kebaikan Indonesia.

“Mohon untuk berbesar hati untuk tetap di #dirumahsaja sampai situasi darurat COVID-19 ini berakhir,” ujar dia.

“Mari kita ikhtiar bersama, ketuk pintu langi berdoa bersama-sama dan aminkan paling khusyu, semoga Indonesia bisa melewati cobaan ini dengan sabar, iklas, dan tegar. Semoga, bencana ini cepat berlalu. Jawa Timur kuat,” tulis dia.

 

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Update Corona COVID-19 di Jatim pada 28 Maret 2020

Konferensi pers di Gedung Grahadi, Sabtu (28/3/2020). (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Sebelumnya, Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa menyampaikan perkembangan terkini mengenai perkembangan kasus virus corona baru (Sars-CoV-2) yang menyebabkan Covid-19 di Jawa Timur, di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Sabtu malam, 28 Maret 2020.

"Pasien yang positif terpapar Covid-19 hari ini bertambah 11 orang. Dari 66 orang kemarin hari ini menjadi 77 orang. Untuk PDP dari 267 menjadi 307 dan ODP dari 3.055 menjadi 4.568,” ujar Khofifah.

Khofifah menuturkan, dari 11 orang yang positif terdiri dari tujuh di Surabaya, 1 Sidoarjo, satu dari Gresik dan satu dari Kota Kediri. "Jadi ada satu lagi wilayah yang masuk zona merah yakni Kota Kediri karena sudah ada pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19,” kata dia.

Khofifah juga mengimbau dari hasil tracing masyarakat Jatim membutuhkan kewaspadaan berlapis. Hal ini untuk mencegah penyebaran COVID-19. "Untuk physical distancing, PHBS dan perlindungan sehat mandiri sekarang harus berlapis," kata dia.

Pemprov Jatim juga lakukan kewaspadaan berlapis. Ia mengaku sudah koordinasi dengan DPRD Jatim, Kapolda, Pangdam dan Pangko Armada 2.

"Dalam posisi ini kita harus sama-sama berjuang melakukan pencegahan dengan tidak keluar rumah kecuali untuk hal mendesak,” kata mantan Mensos ini.

Khofifah juga menuturkan, ada dua lagi rumah sakit (RS) yang menjadi rujukan. Bed juga otomatis bertambah menjadi 2.238 bed.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya