Pemerintah Segera Putuskan Penutupan Arus Transportasi Keluar Jakarta

Pemerintah tengah berkomunikasi dengan kepolisian untuk mengatur teknis penutupan akses kendaraan terkait virus corona Covid-19.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Mar 2020, 11:59 WIB
Foto aerial kendaraan melintas di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Selasa (24/3/2020). Sejumlah ruas jalan utama ibu kota lebih lengang dibandingkan hari biasa karena sebagian perusahaan telah menerapkan bekerja dari rumah guna menekan penyebaran COVID-19. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah berencana menutup arus transportasi keluar Jakarta. Kebijakan tersebut bertujuan untuk mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19.

Namun rencana tersebut menurut Direktur Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Budi Setiyadi baru akan diputuskan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan yang juga menjabat sebagai Plt Menteri Perhubungan selambat-lambatnya pada Senin (30/3/2020) mendatang.

"Insyallah dalam waktu dekat. Paling lambat hari Senin," kata Budi saat dihubungi merdekacom, Minggu (29/3/2020).

Budi enggan memberkan terlebih dahulu teknis pembatasan akses untuk mencegah penyebaran virus corona itu. Dia meminta publik agar menunggu keputusan Menteri Luhut. 

Dia menuturkan, pihaknya tengah berkomunikasi dengan Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Istiono terkait pelaksanaan kebijakan tersebut.

"Lagi saya diskusikan dengan Pak Kakorlantas Polri dulu. Belum tahu nanti diberlakukan seluruh Indonesia atau Jakarta dahulu," ungkap Budi.

Jika keputusan pembatasan akses untuk mencegah penyebaran virus corona itu diberlakukan, Budi menegaskan, kendaraan logistik barang atau sembako tidak boleh terganggu.

"Kalau nantipun mau diberlakukan, sesuai dengan arahan Pak Menko Maritim, tidak boleh terganggu itu angkutan logistik barang, yang lainnya petugas-petugas itu, yang lainnya nunggu instruksi dari Pak Menko Maritim nanti," ungkap Budi.

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Tunda Mudik

Calon penumpang bersiap menaiki bus di Terminal Kalideres, Jakarta, Kamis (30/5/2019). Menurut Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) puncak arus mudik di Terminal Kalideres diprediksi akhir pekan ini, mulai dari Jumat hingga Sabtu. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Ahmad Yurianto meminta kepada masyarakat Indonesia sebisa mungkin menunda tradisi mudik Lebaran pada tahun ini. Hal ini untuk memutus rantai persebaran virus Corona atau Covid-19 di Indonesia yang kian memprihatinkan.

"Tidak perlu bepergian jauh bersama keluarga apalagi harus ke kampung halaman, alangkah lebih baik ditunda," kata Yurianto saat jumpa pers di BNPB Jakarta, Jumat (27/3/2020).

Yurianto mengatakan, hal ini perhatian pemerintah supaya penambahan kasus tidak meninggi dan penularan Corona Covid-19 tidak semakin banyak. 

Dia meminta kepada masyarakat agar menghindari berada di satu tempat secara berkerumun dan bersama lebih dari satu orang, seperti di dalam mobil, bus, atau kereta.

"Jadi maka sebaiknya hati-hati tidak perlu meninggalkan rumah dan pergi bersama keluarga ke tempat jauh di dalam satu alat angkut yang berdesakan, ini risiko berlipat ganda," jelas dia.

Yurianto meyakini, bila arahan pemerintah bisa dilakukan dengan baik, seperti menjaga jarak aman sosial dan bekerja di rumah serta tidak keluar rumah, mata rantai penyebaran Corona Covid-19 bisa segera berakhir.

"Social distancing, work from home, dan selalu cuci tangan pakai sabun sebelum dan setelah makan, sehabis memegang sesuatu di tempat umum dan jangan menyentuh wajah karena ini salah satu cara penularan virus tersebut," Yurianto menandaskan.

 

Reporter: Intan Umbari

Sumber: Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya