Update Corona COVID-19 29 Maret: 664.924 Orang di Dunia Terinfeksi, 140.222 Pasien Sembuh

Update kasus Virus Corona di dunia per tanggal 29 Maret 2020.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 29 Mar 2020, 13:05 WIB
Petugas medis dari Provinsi Jiangsu bekerja di sebuah bangsal ICU Rumah Sakit Pertama Kota Wuhan di Wuhan, Provinsi Hubei, 22 Februari 2020. Para tenaga medis dari seluruh China telah mengerahkan upaya terbaik mereka untuk mengobati para pasien COVID-19 di rumah sakit tersebut. (Xinhua/Xiao Yijiu)

Liputan6.com, Jakarta - Menurut laporan Gis and Data dari Johns Hopkins University, jumlah kasus infeksi Virus Corona COVID di seluruh dunia pada Minggu 29 Maret 2020 pukul 12:51 WIB telah mencapai 664.924 kasus. Sedangkan, 140.222 telah dinyatakan sembuh. 

Dari angka tersebut, tercatat pula adanya 30.848 kematian. 

Menurut data terbaru, jumlah kasus infeksi terbanyak berada di Amerika Serikat dengan 124.665 kasus. Selanjutnya peringkat tertinggi diisi oleh Italia dengan 92.472 kasus dan kemudian China dengan 82.057 kasus. 

Untuk angka kematian tertinggi, ditemukan di Italia dengan 10.023 kematian namun juga tercatat 12.384 pasien terinfeksi Virus Corona yang dinyatakan sembuh. 

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:


Italia dengan Angka Kematian Tertinggi

Orang-orang menunggu untuk dapat memasuki Kota Casalpusterlengo setelah pemerintah memperluas karantina di wilayah Lombardy, Italia, Minggu (8/3/2020). Penutupan seluruh wilayah Italia dilakukan setelah korban tewas akibat virus corona (COVID-19) terus meningkat. (AP Photo/Antonio Calanni)

Korban meninggal akibat virus corona COVID-19 di Italia telah mencapai 10.000 lebih pada Sabtu 28 Maret dan tidak menunjukkan tanda-tanda penurunan, meskipun lockdown telah berlangsung selama 16 hari.  

889 kematian baru yang dilaporkan di negara yang paling parah di dunia itu terjadi sehari setelah negara itu mencatat 969 kematian pada hari Jumat, korban tunggal tertinggi sejak virus COVID-19 muncul akhir tahun lalu.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya