Jubir Pemprov Minta Maaf Soal Pemerintah Aceh Siapkan Kuburan Massal

Juru Bicara Pemerintah Aceh, Saifullah Abdulgani meminta maaf atas kekeliruannya memakai frasa "kuburan massal" dalam konferensi pers secara daring via akun media sosial resmi milik humas pemerintah yang dilakukan pada Sabtu kemarin (28/03/2020).

oleh Rino Abonita diperbarui 30 Mar 2020, 02:00 WIB
Ilustrasi (Liputan6.com/Rino Abonita)

Liputan6.com, Aceh - Juru Bicara Pemerintah Aceh, Saifullah Abdulgani meminta maaf atas kekeliruannya memakai frasa "kuburan massal" dalam konferensi pers secara daring via akun media sosial resmi milik humas pemerintah yang dilakukan pada Sabtu kemarin (28/03/2020). Frasa tersebut keluar saat dirinya tengah menjelaskan persiapan pemerintah untuk menghadapi kemungkinan terburuk selama masa pagebluk corona Covid-19 di provinsi itu.

Saifullah mengakui bahwa apa yang telah diucapkannya tersebut merupakan sebuah kekeliruan yang telah menyakiti perasaaan masyarakat Aceh. Karena itu, ia mewakili pemerintah meminta maaf dan mencabut pernyataan tersebut.

"Penggunaan frasa ‘kuburan massal’ dinilai masyarakat tidak tepat dalam situasi saat ini, karena itu saya, atas nama pribadi maupun Jubir Covid-19  Pemerintah Aceh, mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat Aceh dan publik nasional, dan mencabut kembali pernyataan tersebut,” ujarnya, dalam keterangan resmi kepada Liputan6.com, Minggu sore (29/03/2020).

Dirinya pun sudah diingatkan oleh unsur pemimpin Pemerintah Aceh agar lebih berhati-hati dan selektif dalam mengeluarkan kata-kata. Ia juga telah disuruh menghadap pimpinan untuk mendapat arahan lebih lanjut.

Terkait dengan frasa tersebut, Saifullah mengklarifikasi bahwa yang dimaksud sebenarnya bukan kuburan massal, melainkan lahan untuk pemakaman jenazah dari Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Arifin (RSUDZA) di Kota Madya Banda Aceh. Lahan tersebut sudah dibeli oleh pemerintah di bawah koordinasi Badan Pengelolaan Keuangan Aceh (BPKA).

Namun, sampai saat ini lahan tersebut masih pada tahap land clearing atau pembukaan lahan yang sifatnya antisipatif belaka. Tujuannya dapat dipakai oleh pihak rumah sakit jika sewaktu-waktu ingin menguburkan jenazah yang tidak dikenal atau diurus oleh keluarga.

"Penyampaian awal salah dan tidak benar bahwa Pemerintah Aceh menyiapkan kuburan massal,” pungkasnya.

Sebelumnya, Saifullah mengatakan bahwa Pemerintah Aceh saat ini tengah mempersiapkan lahan yang akan digunakan untuk kuburan massal para korban virus Corona. Kendati hal tersebut bukanlah kabar yang mengenakkan untuk didengar, mau tidal mau dirinya terpaksa menyampaikan hal tersebut ke publik.

“Satu hal barangkali yang tidak menyenangkan, tapi saya ingin sampaikan, Pemerintah Aceh sedang mempersiapkan tanah untuk kuburan massal korban virus Corona,” ujarnya saat menyampaikan kabar termutakhir tentang sebaran virus tersebut disiarkan secara langsung di laman facebook, Biro Humas Pemerintah Aceh.

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Simak video pilihan berikut

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya