Liputan6.com, Semarang - Kota Semarang menjadi daerah dengan beban paling berat dalam penanganan pasien corona Covid-19, di Jawa Tengah. Dari 54 pasien positif Covid-19, sebanyak 34 pasien dirawat di empat rumah sakit rumah sakit besar di Kota Semarang dan dua lainnya meninggal dunia. Sementara itu, 20 pasien lainnya tersebar di 11 rumah sakit lainnya.
Empat rumah sakit itu yakni 25 RSUP dr Kariadi, 5 RSUD KRMT Wongsonegoro, 2 RS Telogorejo, 2 RSUD Tugurejo.
Wali Kota Hendrar Prihadi akhirnya menyulap rumah dinas dan gedung diklat menjadi ruang isolasi. Ruangan dilengkapi dengan sistem sterilisasi terpadu standar rumah sakit. Kini dua gedung milik Pemkot Semarang itu siap menampung 169 pasien corona.
Baca Juga
Advertisement
Menurut Wali Kota Semarang Hendrar prihadi, fasilitas bilik uap disinfketan untuk kendaraan, bilik spray disinfektan untuk pasien dan tenaga medis, hingga penyaring udara serta instalasi pengolahan air limbah sudah selesai dan sesuai standar fasilitas kesehatan.
"Saya sudah cek lokasi. Alat-alatnya juga sudah siap semuanya,” kata Hendi.
Dengan tambahan "rumah sakit" dadakan tersebut, maka ada tambahan ruangan yang bisa menampung sampai 169 orang baik ODP maupun PDP.
"Tentu tidak semua akan ditampung di sini, ada rumah sakit-rumah sakit rujukan corona yang lain juga di Kota Semarang," kata Hendi.
**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.
Simak video pilihan berikut
Tenaga Medis
Secara rinci Hendi menyebutkan jika rumah dinas akan difokuskan untuk PDP, sedangkan balai diklat untuk ODP. Rumah Dinas Wali Kota ini ada 94 kamar yang bisa dipakai untuk PDP. Jika ditemukan pasien yang positif, disediakan 6 kamar ruang isolasi emergency.
"Balai Diklat ada 69 kamar untuk karantina kawan-kawan yang masuk kategori Orang Dalam Pantauan (ODP), kalau positif akan dibawa ke RSUD KRMT Wongsonegoro, dekat dari situ,” kata Hendi
Bukan hanya ruangan, disiapkan pula tenaga medis yang akan bertugas di Rumah Dinas. 36 perawat dan 16 dokter di bawah koordinasi Dinas Kesehatan Kota Semarang sudah siap. Tenaga medis tersebut berasal dari beberapa elemen mulai dari Puskesmas, Rumah Sakit Tentara hingga relawan-relawan Ikatan Dokter Indonesia.
Sedangkan Balai Diklat sedianya akan mendapat back-up tenaga medis dari Rumah Sakit Wongsonegoro dengan jumlah yang sama.
"Untuk di rumah dinas nanti ada 36 perawat dan 16 dokter, di balai diklat juga sama jumlahnya sekitar itu," tandasnya.
Advertisement