Pemerintah Tidak Sarankan Bilik Disinfektan untuk Cegah Corona, Ini Alasannya

Wiku sangat merekomendasikan kegiatan cuci tangan dengan sabun di air mengalir. Sebab, hal itu yang dinilai ampuh untuk mencegah masuknya virus Corona ke tubuh manusia.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 30 Mar 2020, 11:05 WIB
Sebuah bilik sikat corona Covid-19 (Sico) yang menyemprotkan disinfektan disediakan di Pasar Besar Malang (Liputan6.com/Zainul Aririn)

Liputan6.com, Jakarta Profesor Wiku Adisasmito, Ketua Tim Pakar Gugus Penanganan Covid-19, tidak merekomendasikan penggunaan bilik disinfektan atau disinfectant chamber. Sebab, menurut dia, hal itu sangat berbahaya karena dapat mengenai bagian kulit sensitif pada manusia secara langsung.

"Disinfektan pada ruang/chamber atau penyemprotan langsung ke tubuh manusia tidak direkomendasikan karena berbahaya bagi kulit mulut dan mata menimbulkan iritasi," kata Wiku saat jumpa pers di Graha BNPB Jakarta, Senin (30/3/2020).

Selain itu, Wiku juga tidak merekomendasi penggunaan sinar UV dalam upaya membunuh virus dan bakteri. Sebab, hal itu berbahaya bagi kulit dan berpotensi menyebabkan kanker kulit.

"Juga menggunakan UV Light dalam konsentrasi berlebihan mempunyai potensi jangka panjang menimbulkan kanker kulit," jelas Wiku.

Karenanya, sebagai tim pakar, Wiku sangat merekomendasikan kegiatan cuci tangan dengan sabun di air mengalir. Sebab, hal itu yang dinilai ampuh untuk mencegah masuknya virus Corona ke tubuh manusia.

"Cuci tangan pakai sabun, hand sanitizer bila sangat terpaksa, tapi utamanya cuci tangan pakai sabun di air mengalir dan jangan menyentuh bagian wajah seperti mata hidung mulut dan muka," Wiku menandaskan.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya