Miliarder Afrika Selatan Sisihkan Harta Ratusan Miliar Rupiah untuk Perangi Virus Corona

Menurut data pemerintah setempat, satu orang telah dinyatakan meninggal karena virus covid-19 di Afrika Selatan,

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 30 Mar 2020, 21:00 WIB
File photo of African Rainbow Minerals founder and executive chairperson Patrice Motsepe. Photo: Rodger Bosch / AFP

Liputan6.com, Jakarta Di tengah merebaknya Pandemi Virus Corona atau Covid-19, banyak yang tidak ingin diam saja. Apalagi, wabah ini sudah melanda hampir seluruh negara di dunia.

Di saat ini sikap kedermawanan diuji, terutama oleh para orang terkaya dunia. Sisihan harta kali ini diberikan miliarder asal Afrika. 

Dia adalah Patrice Motsepe, miliarder asal Afrika Selatan yang mengumumkan melalui kelompok perusahaannya akan menyumbangkan 1 miliar rand (USD 57 juta) setara Rp 912 miliar untuk membantu memerangi wabah virus corona covid-19 di negaranya.

Melansir dari laman bloomberg, Senin (30/3/2020), sebelumnya pada pekan lalu, dua keluarga terkaya di Afrika Selatan, Nicky Oppenheimer dan Johann Rupert, mengatakan bahwa masing-masing juga menyumbangkan 1 miliar rand (USD 57 juta).

Menurut data pemerintah setempat, satu orang telah dinyatakan meninggal karena virus covid-19 di Afrika Selatan, di mana lebih dari 1.100 orang telah terinfeksi.

 


Penuhi Permintaan Pemerintah, Miliarder Inggris Gerak Cepat Produksi Ventilator

Ilustrasi Miliarder (Liputan6.com/Deisy)

Miliarder asal Inggris Sir James Dyson ikut ambil bagian dalam memerangi wabah Virus Corona atau Covid-19. Dia memastikan mengeluarkan kemampuan dan sumber daya perusahaan untuk bantu memerangi pandemi, khususnya di Britania Raya.

Dia menjawab permintaan pemerintah setempat untuk merancang ventilator rumah sakit yang diperlukan guna menolong pasien yang kritis akibat Virus Corona.

Mengutip laman Forbes, Kamis (26/3/2020), permintaan ini datang setelah Departemen Kesehatan dan Sosial Pemerintah Inggris memperingatkan bahwa sebanyak 8.175 perangkat yang dimiliki untuk menolong sekitar 60 juta warga Britania Raya dan Irlandia Utara masih belum memadai.

 

 
 

 

Pada pekan ini, otoritas setempat menyerukan kehadiran ventilator medis yang dipercaya dapat diproduksi dan disebarkan cepat ke seluruh penjuru negaranya.

Sebagai perbandingan, Amerika Serikat (AS) telah melaporkan menyediakan 160 ribu ventilator untuk populasi sebanyak 320 juta orang dengan tambahan 12.700 stok strategis nasional di dalamnya.

Asosiasi Rumah Sakit AS juga telah memperkirakan sekitar 960 ribu warganya dapat mengandalkan perangkat medis untuk bernafas selama pandemi virus corona.

Panggilan tersebut seakan menjadi peringatan bagi para pengusaha Britania Raya. Tak lama setelahnya, raksasa perbankan HSBC menyatakan bahwa pinjaman cepat akan segera disediakan untuk perusahaan rintisan (startup) yang mau mengambil tantangan tersebut.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya