Kisah di Balik Video Tutorial Menjahit Masker Kain Sendiri

Sejak diunggah pada 9 Maret 2020, video tutorial menjahit masker kain sendiri itu sudah ditonton lebih dari 1,7 juta kali.

oleh Dinny Mutiah diperbarui 30 Mar 2020, 17:01 WIB
Sejak diunggah pada 9 Maret 2020, video tutorial menjahit masker kain sendiri itu sudah ditonton lebih dari 1,7 juta kali. (dok. Screenshoot Maker's Habitat KL/Dinny Mutiah)

Liputan6.com, Jakarta - Di tengah kelangkaan masker wajah saat pandemi corona COVID-19 nyaris di seluruh dunia, seorang warga Malaysia menawarkan jalan keluar. Ia mengunggah video pembuatan masker kain yang bisa dicuci dan berhasil menarik perhatian dunia. Video itu kini tak kurang diputar 1,7 juta kali sejak diunggah pada 9 Maret 2020.

Siapa penggagasnya? Dikutip dari laman South China Morning Post, Senin (30/3/2020), sosok di balik pembuatan masker kain itu adalah seorang pendiri studio jahit Maker's Habitat yang berbasis di Kuala Lumpur, Malaysia. Namanya Ching Ng. 

Sebelum pandemi terjadi, studio jahit Ng biasa digunakan untuk kursus. Banyak ragam pelatihan yang ditawarkan, mulai dari tote bag simpel hingga kursus lanjutan untuk membuat gaun. 

"Rekanku membagikan unggahan Facebook tentang masker kain dengan kantong filter yang dituliskan oleh Dr. Chen Guanting dari Taiwan, dan kami berpikir itu ide yang bagus untuk membantu menghemat masker bedah hanya untuk mereka yang membutuhkan, seperti tenaga medis dan mereka yang sakit," tutur Ng.

Ia mengatakan, pada saat ini, ia mulai sering menggunakan masker bedah saat mengajar di kelasnya. Setelah membaca unggahan tersebut, ia mengaku merasa boros karena masker yang dipakainya harus langsung dibuang.

"Solusi Dr. Chen untuk menggunakan masker kantung filter tempat meletakkan kain non-woven di dalamnya akan mengurangi penggunaan masker bedah oleh kami, dan kami ingin menunjukkannya kepada orang-orang mudahnya menjahit masker kain sendiri. Yang Anda perlukan adalah mesin jahit dan keterampilan dasar menjahit," kata Ng.

Dalam video berdurasi 3:19 menit itu, Ng menerangkan pembuatan masker kain dengan sederhana. Ia tak menyangka video yang diunggahnya itu mendapat respons luas, 60 persen di antaranya bahkan berasal dari Amerika Serikat. Di negara adidaya itu, banyak rumah sakit menyerukan publik untuk membuat masker kain sendiri demi mengatasi kelangkaan masker bedah.

"Kami mendapat respons positif dari penonton yang berlatar belakang perawat dan dokter, sehingga meyakinkan kami," katanya.

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Diskusi Positif

Simak tutorial mudah membuat masker kain yang bisa dibuat sendiri di rumah. (Foto: Instagram/ Oeoe1130)

Kolom komentar video segera saja dipenuhi tanggapan yang mengarah pada diskusi positif. Ada yang berbagi ukuran masker untuk warga AS, ada pula yang menerangkan cara menjaga kebersihan masker agar efektif melindungi diri. Tapi, ada pula yang salah fokus pada alat setrika mini yang dipakai dalam video tutorial itu.

Meski begitu, Ng dengan sangat jelas menerangkan keterbatasan fungsi dari masker kain. Ia menyatakan bila Anda berada di tempat ramai atau berisiko tinggi, masker kain lebih disarankan dipakai karena akan memberi perlindungan lebih, khususnya bagi kalangan lansia.

"Berdasarkan hasil studi kajian, masker kain hanya dapat menangkap 50 persen partikel virus yang lima kali lebih kecil ukurannya dari virus corona. Sementara, masker bedah menangkap 89 persen. Rekomendasi Dr. Chen adalah orang sehat memakai masker kain dengan mengganti filter non-woven setiap hari," terangnya.

Tidak hanya Ng yang memanfaatkan keterampilan menjahitnya untuk membantu sesama, komunitas penjahit di seluruh dunia mulai bahu membahu membantu tenaga medis dan warga rentan dalam mengatasi pandemi corona COVID-19. Di AS misalnya, sekelompok mahasiswa dari Fakultas Kesehatan Masyarakat UC Berkeley telah mendaftar rumah sakit yang menerima masker kain.

"Di Sri Lanka, penjahit juga mulai menjahit masker kain donasi untuk diberikan kepada mereka yang membutuhkan. Sementara di Malaysia, kami menjahit masker untuk pekerja LSM, dan kami berkonsultasi dengan doter untuk melihat apakah kami bisa menjahit untuk rumah sakitnya," kata Ng.

Ng juga mengajak pihak lain untuk bekerja sama menyediakan kebutuhan bagi tenaga medis. Ia mengatakan, menjahit bisa memberi manfaat positif bagi perkembangan otak, meningkatkan koordinasi mata dan tangan, dan memperlambat demensia. "Plus, Anda bisa mempunyai sesuatu yang manis untuk dipamerkan di Instagram," ujarnya.

 


Tips Menjaga Higienitas

Mengintip desainer lokal siapa saja yang memproduksi masker di tengah pandemi virus corona (Foto: Stella Rissa)

1. Cuci dan keringkan tangan sebelum memakai masker kain.

2. Sesuaikan masker dengan wajah, Anda bisa mengikat talinya lebih kencang bila dibutuhkan, yang jelas harus menutupi bagian yang diperlukan dan nyaman dikenakan.

3. Bila Anda sangat berkeringat, siapkan masker pengganti sehingga Anda bisa menggunakan yang baru bila diperlukan. Masker kain harus dicuci setiap hari.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya