Liputan6.com, Jakarta - Kekhawatiran orangtua pada anak selama pandemi Virus Corona COVID-19 tentu tak bisa dihindari. Sebab, mereka harus memastikan anak-anaknya sehat dan terhindar dari virus.
Baca Juga
Advertisement
Namun, ada hal yang patut dilakukan dan dihindari oleh orangtua. Salah satunya jangan panik. Orangtua harus memegang peran aktif dalam rumah.
Jangan sampai rasa panik Anda menular pada anak. Sebagai orangtua juga mesti memahami keadaan hati mereka.
Psikolog remaja ahli, penulis terlaris, kolumnis New York Times, dan ibu dua anak, Dr. Lisa Damour mengungkap bagaimana orangtua dapat membantu menciptakan kondisi normal di rumah.
Seperti dikutip dari laman Unicef.org, Senin (30/3/2020) berikut 5 langkah orangtua dalam memastikan kondisi anak di tengah wabah Corona COVID-19:
**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
1. Tenang dan Tetap Proaktif
"Orangtua harus memiliki percakapan yang tenang dan proaktif dengan anak-anak mereka tentang penyakit coronavirus (COVID-19)."
Orangtua sangat memainkan peran penting dalam menjaga anak-anak agar tetap sehat. Biarkan mereka tahu bahwa ada kemungkinan anak-anaknya mulai merasakan gejala pada titik tertentu.
"Misalnya gejala yang sangat mirip dengan flu biasa dan bahwa mereka tidak perlu merasa terlalu takut akan kemungkinan ini," kata Dr. Damour.
Advertisement
2. Tetap pada Rutinitas
Meski ada Virus Corona dan pembatasan aktivitas, orangtua jangan sampai membiarkan anak-anak bermalas-malasan atau bermain ponsel.
Walaupun sekolah diliburkan, ajak anak Anda melakukan aktvitas bermanfaat di dalam rumah seperti memasak dan membantu pekerjaan rumah.
"Saya sangat menyarankan agar orangtua memastikan bahwa ada jadwal untuk hari-hari dapat mencakup bermain atau membantu orangtua," kata Dr. Damour.
3. Biarkan Anak pada Kesedihannya
Dengan penutupan sekolah, anak-anak juga minim bermain dengan teman-temannya. Mereka juga tidak bisa melanjutkan kegiatan ekstrakulikuler di sekolah dan aktivitas lainnya.
Anak-anak pasti akan sedih sebab, semua yang telah direncanakan seketika batal. Saran utama Dr. Damour adalah membiarkan mereka sedih.
"Dalam lingkup kehidupan seorang remaja, ini adalah kerugian besar. Ini lebih besar bagi mereka daripada karena kami mengukurnya dengan umur dan pengalaman kami."
Disinilah peran orangtua. Ayah dan Ibu harus mendukung dan berupaya agar mereka tidak sedih dan beri pengertian pada mereka.
Advertisement
4. Pantau Prilaku Anak Selama Masa Karantina
"Orangtua tentu cemas dan anak-anak kita akan mengambil isyarat emosional dari kita," jelas Dr. Damour.
"Saya akan meminta orangtua untuk melakukan apa yang dapat mereka lakukan guna mengelola kecemasan anak-anak mereka."
Anak-anak mengandalkan orangtua mereka untuk memberikan rasa aman.
"Penting agar kita ingat bahwa mereka adalah penumpang dalam hal ini dan kita adalah pengemudinya. Jika kita merasa cemas, maka mereka akan cemas dan muncul rasa takut serta tak aman dalam diri mereka."
5. Pantau Informasi yang Mereka Terima
Ada banyak informasi salah yang beredar tentang Virus Corona COVID-19.
"Cari tahu apa yang didengar anak Anda atau apa yang menurut mereka benar," ujar Dr. Damour.
Jika mereka memiliki pertanyaan yang tidak dapat Anda jawab, alih-alih menebak, gunakan itu sebagai kesempatan untuk menjelajahi jawaban bersama. Gunakan situs web organisasi tepercaya seperti UNICEF dan Organisasi Kesehatan Dunia untuk sumber informasi.
Banyak anak-anak menghadapi intimidasi dan pelecehan di sekolah atau online di sekitar penyakit coronavirus (COVID-19).
Penting bagi anak-anak Anda untuk mengetahui bahwa Anda selalu ada untuk mereka jika mereka yang mengalami intimidasi.
Advertisement