Corona COVID-19 Bikin Inggris Berlakukan Status Darurat Pertama Sejak Perang Dunia II

Inggris dalam keadaan status darurat untuk pertama kalinya sejak Perang Dunia II karena Virus Corona COVID-19.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 31 Mar 2020, 09:07 WIB
Ilustrasi London. (iStockphoto)

Liputan6.com, London - Inggris dalam keadaan status darurat untuk pertama kalinya sejak Perang Dunia II. Pemerintah Inggris langsung mendirikan pusat-pusat koordinasi strategis di seluruh negeri untuk mendistribusikan pasokan kepada masyarakat membantu mengatasi wabah Virus Corona COVID-19.

Ada lebih dari 22 ribu kasus yang dikonfirmasi di Inggris -- termasuk Perdana Menteri Boris Johnson dan Pangeran Charles, demikian dikutip dari laman VOA Indonesia, Selasa (31/3/2020).

Lebih dari 1.200 orang telah meninggal dunia. Pejabat kesehatan mengatakan karantina wilayah (lockdown) bisa berlangsung selama enam bulan akibat Virus Corona.

Tapi mengatakan apabila masyarakat mematuhi anjuran dan kondisi membaik, lockdown dan pembatasan lain bisa dilonggarkan.

Di Moskow, lockdown baru dimulai. Wali Kota Sergei Sobyanin mengatakan mulai Senin 30 Maret, orang-orang hanya akan diperbolehkan keluar rumah untuk belanja makanan dan obat-obatan, mengajak anjing berjalan, atau untuk layanan medis mendesak.

Polisi akan mengeluarkan izin khusus bagi mereka yang tidak bisa bekerja dari rumah. Moskow melaporkan 1.000 kasus dan kepala Gereja Ortodoks Rusia menganjurkan para jemaat untuk beribadah di rumah "sebelum korban berjatuhan."

 

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Simak Video Pilihan di Bawah Ini:


PM Inggris Positif Corona COVID-19

PM Inggris Boris Johnson dan Ratu Elizabeth II (WPA Pool Photos / Pool)

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dinyatakan positif Virus Corona COVID-19. Ia menjadi pemimpin negara besar pertama yang positif mengidap virus ini.

Hal ini diumumkan PM Johnson di Twitter resminya. Politikus Partai Konservatif itu mengaku keadaannya masih sehat.

"Selama 24 jam terakhir saya merasakan gejala-gejala ringan dan mendapat hasil tes positif Virus Corona. Saya sekarang mengisolasi diri sendiri, tetapi saya akan terus memimpin respons pemerintah lewat konferensi video untuk melawan virus ini," ujar PM Johnson.

"Bersama-sama kita akan mengalahkan ini," lanjutnya.

Boris Johnson juga masih bisa berbicara via video. Di Twitter, ia meminta agar masyarakat bisa patuh terhadap kebijakan pemerintah terkait Virus Corona agar situasi epidemi bisa cepat dilalui.

Salah satu kebijakan yang dia minta agar masyarakat bekerja dari rumah. Inggris pun sudah melakukan lockdown dan beberapa bisnis yang tidak esensial diminta tutup dalam tiga minggu.

"Kita akan melewati ini dan tentunya dengan menerapkan tindakan-tindakan itu. Dan semakin efektif semua orang mematuhi kebijakan-kebijakan itu, makin cepat negara kita akan melewati epidemi ini," ujar Boris.

Sebelumnya ada beberapa pemimpin dunia yang sudah tes Virus Corona, yakni Presiden AS Donald Trump, Kanselir Jerman Angela Merkel, dan Presiden RI Joko Widodo. Mereka dilaporkan negatif.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya