2 Kabar Hoaks Virus Corona yang Bikin Geger Warga Blora

Pemkab Blora meminta masyarakat bijak menerima informasi yang belum jelas kebenarannya, dan tidak langsung menyebarkan kepada orang lain.

oleh Ahmad Adirin diperbarui 31 Mar 2020, 06:37 WIB
Tim medis rumah sakit setempat mengantarkan jenazah ke Desa Sogo menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap, seolah-olah sakitnya karena corona Covid-19. (Liputan6.com/ Ist)

Liputan6.com, Blora - Pemerintah Kabupaten Blora, Jawa Tengah, langsung menggelar konferensi pers di depan awak media setelah beredar isu ada warganya yang meninggal dunia karena terpapar virus corona (Covid-19). 

Bupati Blora, Djoko Nugroho dengan didampingi Sekda dan Plt Kepala Dinas Kesehatan (DKK) Blora langsung membantah kabar itu. 

"Yang ada di Desa Sogo itu bukan positif Covid-19. Ibu itu meninggal karena usai keguguran. Jadi setelah keguguran di RS PKU Cepu, ia pulang ke Desa Sogo," kata Kokok, sapaan akrab Djoko Nugroho, Senin (30/3/2020).

Kokok menyampaikan, karena yang bersangkutan merasa sakit lagi, maka kembali ke rumah sakit dan belum sempat ditangani sudah meninggal dunia.

"Ternyata pasien punya riwayat hipertensi dan diabetes melitus," ucapnya.

Kokok juga mengatakan, pasien tidak punya riwayat perjalanan dari Kota Jakarta seperti yang diisukan. Dia menyebut, yang membuat kabar hoaks itu berhembus lantaran tim medis rumah sakit setempat mengantarkan jenazah ke Desa Sogo menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap, seolah-olah sakitnya karena corona Covid-19.

"Prosedurnya sudah benar, petugasnya pakai APD ketika mengantarkan jenazah pulang. Tapi karena sedang marak pemberitaan Covid-19 jadi disangkut-sangkutkan dan mengira positif Corona. Itu tidak benar,” ucap Bupati.

Isu kedua yang membuat Pemkab Blora geger adalah kaburnya salah satu warga Desa Keser, Kecamatan Tunjungan, dari Jakarta yang disebut pernah kontak dengan pasien positif virus corona (Covid-19). Kokok pun membantah kabar tersebut.

“Yang warga Keser itu sebelumnya kerja di Jakarta sebagai penjaga toko, karena tetangga tokonya ada yang positif Corona maka tokonya diliburkan oleh juragannya dan diminta untuk pulang. Namun di Blora justru beredar kabar bahwa orang ini pernah kontak dengan positif Corona, jangan percaya," ungkapnya.

Kokok juga meminta masyarakat bijak menerima informasi yang belum jelas kebenarannya, dan tidak langsung menyebarkan kepada orang lain.

"Kalau ada apa-apa bisa menghubungi hotline kita yang ada di website corona.blorakab.go.id atau ke posko yang ada di Dinas Kesehatan," ucap Kokok.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya