Liputan6.com, Jakarta- Jepang memiliki beberapa bintang yang di antaranya adalah kalangan lansia. Kiprah mereka membantu menghilangkan stigma usia.
Saat ini, peningkatan kualitas hidup warga lansia di Jepang semakin difokuskan oleh pembuat kebijakan, perusahaan, dan komunitas di negara itu. Yang dapat kita ambil sebagai inspirasi di antaranya adalah ketekunan, dan prestasi mereka. Demikian seperti dikutip dari BBC, Selasa, (31/3/2020).
Advertisement
Salah satunya adalah Yuichiro Miura, ia merupakan pendaki gunung dan pemain ski profesional yang pada usia 86 tahun, adalah warga negara diantara lansia lain yang terkenal baik di dalam maupun dil uar Jepang.
Yuichiro mencoba bermain ski menuruni Gunung Everest dengan parasut di punggungnya saat ia berusia 40-an, yang dikenal sebagai sebuah praktik yang disebut sebagai speed riding, untuk memperlambat kecepatannya.
Film yang berjudul "The man skied down Everest" adalah dokumentasi mengenai prestasi Yuichiro, yang pada tahun 1975 memenangkan penghargaan Academy Award untuk film dokumenter terbaik.
Yuichiro kembali ke Everest dan menjadi orang tertua di dunia yang akan mencapai puncak pada usia 70 tahun. Namun rekor itu dipecahkan saat Yuichiro berusia 75 tahun ia kembali mendaki, dan kemudian pada usia 80 tahun.
Yuichiro berusaha mendaki, lalu bermain ski di Aconcagua, puncak tertinggi di Amerika Selatan pada awal tahun 2019. Di Plaza Colera yang terletak sekitar 6.000 m di atas permukaan laut, dengan kekhawatiran tentang risiko gagal jantung karena ketinggian, Yuichiro diminta untuk berhenti oleh dokternya.
Yuichiro mengatakan dalam konferensi pers saat ia kembali ke Jepang, bahwa ia memutuskan untuk menerima nasihat dokternya karena ia masih berharap untuk mecoba lagi di lain waktu.
Yuichiro saat ini dikatakan sedang berusaha mencapai tujuannya untuk mencapai puncak Everest lagi di usia 90 tahun.
**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.
Saksikan Video Berikut Ini:
Mieko Nagaoka
Untuk membantu pulih dari cedera lutut yang dialami saat berlatih Noh -- teater tradisional Jepang, Mieko Nagaoka pertama kali mulai berenang di usia 80-an.
Mieko menerbitkan bukunya yang berjudul: "Saya berusia 100 tahun dan perenang aktif terbaik di dunia" ketika ia berusia 100 tahun, sebelum ia melanjutkan untuk menetapkan rekor dunia pertama untuk kelompok usianya, dengan berenang 1.500 meter di kolam 25 meter.
Mieko masih mengikuti kompetisi Masters pada usia 105 tahun, dan saat ini memegang 18 rekor dunia.
Kemudian Mieko mengumumkan pengunduran dirinya pada bulan September 2019 sebelum memasuki kompetisi terakhirnya, Japan Masters yang diadakan di Fukuoka. Dengan gaya punggung 50 meter pada kelompok usia 105-109, Mieko berusaha untuk menetapkan rekor pertama dunia. Namun, ia didesak untuk pensiun dari kompetisi.
Dengan karir renangnya yang menakjubkan selama 25 tahun, Mieko dikatakan akan segera pindah untuk tinggal bersama putranya di Yokohama. Putra Mieko yang bernama Hiroyuki, adalah sosok yang membantu dalam pelatihannya.
Advertisement
Hidekichi Miyazaki
Hidekichi Miyazaki adalah figur terkenal lainnya yang merupakan seorang pelari cepat kelas Master.
Hidekichi dijuluki "Golden Bolt" setelah ia menetapkan rekor pertama dunia untuk lari cepat sejauh 100 meter untuk kategori usia 105 dan lebih, dengan meraih medali Emas Olimpiade Usain Bolt, dan menjadi berita utama pada usia 105 tahun.
Pada tahun 2019, Hidekichi meninggal pada usia 108 tahun.
Kimiko Nishimoto
Kimiko Nishimoto adalah seorang influencer atau yang disebut sebagai "Insta-gran". Di usianya yang 90 tahun, ia memiliki lebih dari 220.000 pengikut di Instagram.
Kimiko jatuh cinta pada fotografi, ketika ia mulai mempelajarinya dengan mengikuti kelas yang diarahkan oleh putranya. Dengan karakter dan gaya berpakaian nya yang unik, memperlihatkan selera humornya yang menarik.
Kimiko merepresentasikan gaya - gaya fotonya dengan gurauan mengenai usianya, yang salah satunya yaitu berpose mengendarai skuternya dengan kecepatan tinggi.
Putranya membelikan Kimiko sebuah robot untuk dijadikan teman. Namun robot itu akhirnya Kimiko hias dengan pita untuk berpose dengannya di depan kamera.
Advertisement