Stok Darah Langka Akibat COVID-19, Intip Langkah PMI DKI Jakarta

Kelangkaan stok darah akibat COVID-19, PMI DKI Jakarta mengambil beberapa langkah mengatasinya.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 31 Mar 2020, 13:00 WIB
Petugas menyimpan stok darah di kantor PMI DKI Jakarta, Jumat (20/3/2020). Dampak meluasnya Virus Corona COVID-19, stok darah di PMI Jakarta menurun 60 - 70 persen hingga membuat pihak rumah sakit membuka donor darah atau mengirim pendonor ke PMI. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Imbas wabah Corona COVID-19 mengakibatkan stok darah langka. Kondisi tersebut juga terjadi pada stok darah yang berada di Palang Merah Indonesia Provinsi DKI Jakarta.

Penurunan mencapai 90 persen. Ini terjadi di hampir semua Unit Transfusi Darah (UTD) Palang Merah Indonesia (PMI), termasuk DKI Jakarta.

Pelaksana Harian Kepala Bidang Organisasi dan Komunikasi PMI DKI Jakarta, Muhamad Muchtar menyampaikan, langkah PMI Provinsi DKI Jakarta mengatasi kelangkaan stok darah.

"Kami melakukan koordinasi dengan pemerintah provinsi, kepolisian, dan instansi terkait perizinan untuk kegiatan donor darah. Tak lupa, membuat imbauan dan mengajak kepada masyarakat untuk melakukan donor darah," ujar Muchtar kepada Health Liputan6.com melalui pesan singkat, Senin malam (30/3/2020) tadi.

"Imbauannya disampaikan melalui media sosial  maupun pesan singkat (SMS) gateway."

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.


Donor Darah Aman

Sejumlah orang mendonorkan darah mereka di kantor PMI DKI Jakarta, Jumat (20/3/2020). Dampak meluasnya Virus Corona COVID-19, stok darah di PMI Jakarta menurun 60 - 70 persen hingga membuat pihak rumah sakit membuka donor darah atau mengirim pendonor ke PMI. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Alasan stok darah makin menipis dikarenakan dampak dari pembatasan sosial (social distancing) untuk mencegah penyebaran virus Corona. Jumlah pendonor yang menyumbangkan darah berkurang.

Bila biasanya ada sekitar 1.000, bahkan 1.300 orang per hari yang mendonorkan darah, kini hanya sekitar 100 orang per-hari. Menilik kondisi tersebut, PMI Provinsi DKI Jakarta juga sosialisasi cara aman donor darah di tengah wabah Corona.

Masyarakat pun tak perlu cemas dan tetap bisa mendonorkan darah.

"Kami juga menyebarkan informasi kepada masyarakat tentang donor darah aman di masa wabah COVID-19 melalui media sosial," Muchtar melanjutkan.


Cek Suhu Tubuh sampai Sterilisasi

Petugas membersihkan tempat donor darah dengan cairan disinfektan di PMI DKI Jakarta, Jumat (20/3/2020). PMI DKI Jakarta memberlakukan disiplin saling menjaga jarak atau social distancing agar kegiatan donor darah tetap aman dan terhindar dari penularan COVID-19. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Muchtar membeberkan cara aman donor darah saat Corona, terutama sejak calon pendonor memasuki ruang donor.

a. Melakukan pemeriksaan suhu tubuh calon donor

Jika suhu tubuhnya calon donor kurang dari 37,5 derajat Celsius, maka donor akan diberikan Formulir Self Assessment dan formulir donor. Jika suhu tubuhnya lebih dari 37,5 derajat Celsius dapat ditolak. Calon donor tidak dapat melanjutkan donor.

b. Menerapkan pembatasan interaksi fisik (physical distancing)

Pembatasan ini tampak dari calon pendonor yang duduk tidak berdekatan. Ada jeda satu sampai dua kursi yang kosong. 

Kursi ditata dengan jarak 1 sampai 2 meter. Ruangan pun dilakukan desinfeksi setiap hari. Disediakan ruang tambahan untuk pengambilan darah.

c. Tempat cuci tangan dan hand sanitizer

Dari segi kebersihan pribadi, di ruangan donor darah tersedia tempat cuci tangan dan hand sanitizer. Pendonor dan petugas dapat membersihkan tangan mereka sehingga terjaga sterilisasinya. 


Saksikan Video Menarik Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya