Liputan6.com, Jakarta - Kawasan wisata Piramida Giza, di mana biasanya mampu menarik kunjungan lebih dari 15 juta turis per tahun, baru-baru ini dibersihkan dengan disinfektan dan disterilisasi, walau monumen kenamaannya sendiri tak tersentuh.
Mengutip laman Lonely Planet, Selasa (31/3/2020), kebijakan ini diterapkan pemerintah Mesir mengingat situs bersejarah tersebut kosong pengunjung di tengah perjuangan menekan penyebaran corona COVID-19.
Baca Juga
Advertisement
Mesir sendiri telah menutup museum dan atraksi turis lainnya untuk publik sejak beberapa minggu lalu, seiring jumlah kasus infeksi corona baru secara konstan bertambah.
Negara di Afrika Utara ini telah melaporkan ratusan kasus positif corona COVID-19. Sekian banyaknya disebut terhubung dengan bidang pariwisata dan kedatangan kapal pesiar di Sungai Nil pada awal Maret.
Secara keseluruhan, Afrika Utara terus mengonfirmasi jumlah pertambahkan positif corona COVD-19 dalam beberapa minggu terakhir, kendati Eropa dan Amerika Serikat masih jadi pusat wabah menyebar paling parah saat ini.
**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.
Aksi Solidaritas
Pada Senin malam, 30 Maret 2020, Piramida Giza menyampaikan pesan dalam aksi solidaritas melawan penyebaran corona COVID-19. Kata-kata 'Stay Safe', 'Stay at Home', dan 'Thank you to those keeping us safe' menyala dalam kombinasi warna biru dan hijau.
Melansir situs The Hindu, kata-kata itu terpantul ke salah satu sisi momumen bersejarah tersebut. Menteri Pariwisata dan Situs Antik Mesir Khaled al-Anani mengatakan, pariwisata adalah salah satu sektor yang terdampak paling parah akibat pandemi.
"Tapi, prioritas kami adalah kesehatan," imbuhnya.
Per Senin, 30 Maret 2020, Mesir telah mengonfirmasi 656 kasus positif corona COVID-19 dengan 41 kematian dan 150 laporan sembuh.
Advertisement