Piramida Giza Dibersihkan Total di Tengah Pandemi Corona COVID-19

Piramida Giza juga jadi cara pemerintah Mesir gelar aksi solidaritas memerangi pandemi corona COVID-19.

oleh Asnida Riani diperbarui 31 Mar 2020, 15:01 WIB
Seorang pria menunggang unta dengan latar belakang piramida Khafre yang berada di dataran tinggi Giza di pinggiran barat daya ibukota Kairo, Mesir (6/12). (AFP Photo/Mohamed El-Shahed)

Liputan6.com, Jakarta - Kawasan wisata Piramida Giza, di mana biasanya mampu menarik kunjungan lebih dari 15 juta turis per tahun, baru-baru ini dibersihkan dengan disinfektan dan disterilisasi, walau monumen kenamaannya sendiri tak tersentuh. 

Mengutip laman Lonely Planet, Selasa (31/3/2020), kebijakan ini diterapkan pemerintah Mesir mengingat situs bersejarah tersebut kosong pengunjung di tengah perjuangan menekan penyebaran corona COVID-19.

Mesir sendiri telah menutup museum dan atraksi turis lainnya untuk publik sejak beberapa minggu lalu, seiring jumlah kasus infeksi corona baru secara konstan bertambah.

Negara di Afrika Utara ini telah melaporkan ratusan kasus positif corona COVID-19. Sekian banyaknya disebut terhubung dengan bidang pariwisata dan kedatangan kapal pesiar di Sungai Nil pada awal Maret.

Secara keseluruhan, Afrika Utara terus mengonfirmasi jumlah pertambahkan positif corona COVD-19 dalam beberapa minggu terakhir, kendati Eropa dan Amerika Serikat masih jadi pusat wabah menyebar paling parah saat ini.

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.


Aksi Solidaritas

Seorang jurnalis melihat ponselnya ketika Kementerian Purbakala Mesir menyalakan piramida sebagai ungkapan dukungan bagi petugas kesehatan yang memerangi pandemi corona Covid-19 di Giza, Senin (30/3/2020). (AP/Nariman El-Mofty)

Pada Senin malam, 30 Maret 2020, Piramida Giza menyampaikan pesan dalam aksi solidaritas melawan penyebaran corona COVID-19. Kata-kata 'Stay Safe', 'Stay at Home', dan 'Thank you to those keeping us safe' menyala dalam kombinasi warna biru dan hijau.

Melansir situs The Hindu, kata-kata itu terpantul ke salah satu sisi momumen bersejarah tersebut. Menteri Pariwisata dan Situs Antik Mesir Khaled al-Anani mengatakan, pariwisata adalah salah satu sektor yang terdampak paling parah akibat pandemi.

"Tapi, prioritas kami adalah kesehatan," imbuhnya.

Per Senin, 30 Maret 2020, Mesir telah mengonfirmasi 656 kasus positif corona COVID-19 dengan 41 kematian dan 150 laporan sembuh.


Saksikan Video Pilihan Berikut:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya