Pelaku UMKM Asal Surabaya Rela Kurang Tidur demi Jahit APD

Novita bersama teman-teman seprofesinya rela kurang tidur memproduksi Alat Pelindung Diri (APD) bagi tenaga medis pesanan Pemkot Surabaya.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 01 Apr 2020, 04:00 WIB
UMKM asal Surabaya penuhi kebutuhan alat pelindung diri (APD) bagi tenaga medis untuk penanganan Corona COVID-19. (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Surabaya - Apa yang dilakukan oleh Novita Rahayu Purwaningsih (40) selaku pemilik UMKM V-ra Collection binaan Pemkot Surabaya ini patut diapresiasi. 

Lantaran, bukan hanya urusan omzet saja, tetapi juga demi kemanusiaan. Novita bersama teman-teman seprofesinya rela kurang tidur memproduksi Alat Pelindung Diri (APD) bagi tenaga medis pesanan Pemkot Surabaya

Novita mengaku, ini merupakan kali kedua dirinya membuat APD. Yang pertama APD yang ia buat telah didistribusikan ke tenaga medis. Novita seolah berpacu dengan waktu di tengah pandemi corona yang terus meningkat.

"Yang pertama saya dikirim empat gelondong kain dan jadi 105 APD. Saat ini sudah hampir 400an yang sudah jadi dari total 700an yang diminta oleh Dinas Perdagangan," tuturnya, Selasa, 31 Maret 2020. 

Dia menuturkan, APD itu  untuk dokter dan perawat yang menangani COVID-19. Meski mengaku membuat APD baru kali ini, ia mengaku siap mengingat tenaga medis lebih membutuhkan. "Alat Pelindung Diri untuk disalurkan ke rumah sakit se-Surabaya. Ini pesanan dari Pemkot Surabaya," kata dia. 

 

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Dibantu 17 Penjahit

UMKM asal Surabaya penuhi kebutuhan alat pelindung diri (APD) bagi tenaga medis untuk penanganan Corona COVID-19. (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Dia mengaku dibantu 17 penjahit untuk dapat menyelesaikan pesanan Pemkot. Bagi dia ada rasa haru untuk bisa menyelesaikan kebutuhan tim medis yang saat ini berada digarda terdepan menangani COVID-19 yang disebabkan virus corona baru (Sars-CoV-2).

"Perasaannya ya senang, kita bisa ikut dalam menangani covid-19. Kurang tidur ya karena dikejar waktu, intinya kami senang dapat membantu," ucapnya dengan mata berkaca-kaca.

Terkait bahan, dia menuturkan, bahan yang digunakan beda dengan baju biasa. Kain taslan yang digunakan yakni jenis waterproof atau anti air. Resleting yang digunakan juga berbahan waterproof. Satu gelondong bisanya bisa menjadi 50 APD.

Kendati banyak mendapatkan pesanan dari Pemkot Surabaya. Novita tetap berharap pandemi corona COVID-19 bisa berakhir. Ia mengaku banyak sektor ekonomi yang tidak seberuntung seperti usahanya. Covid-19 baginya merupakan ujian sehingga harapan besar virus corona segera berakhir menjadi doa.

"Banyak yang terpengaruh. Sedih juga. Ya segera berakhir, seperti semula," ujarnya. 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya