Liputan6.com, Denpasar Anggota DPRD Bali menjalani rapid test untuk menguji apakah mereka positif atau negatif Virus Corona (COVID-19). Pengujian rapid test kepada puluhan anggota DPRD Bali bukan tanpa alasan.
Ketua Satgas Penanggulangan COVID-19 Provinsi Bali, Dewa Made Indra menjelaskan, sesungguhnya sudah sejak lama Ketua DPRD Bali, Nyoman Adi Wiryatama meminta untuk dilakukan rapid test kepada anggotanya. Namun, karena saat itu Bali belum memiliki alat rapid test, maka hal itu pun urung dilaksanakan.
“Rapid test kepada anggota DPRD Bali atas permintaan Ketua DPRD Bali. Pertimbangannya banyak, salah satunya mereka dalam beberapa minggu terakhir melakukan kunjungan keluar daerah termasuk Jakarta,” tutur Dewa Made Indra melalui siaran live streaming di akun Youtube Pemprov Bali, Selasa (31/3/2020).
Baca Juga
Advertisement
Di mata Dewa Made Indra, anggota DPRD Bali termasuk ke dalam kelompok yang berisiko karena sering melakukan perjalanan keluar daerah. Di sisi lain, ketika Bali mendapat bantuan alat rapid test, tak serta merta anggota DPRD Bali mendapat kesempatan untuk diuji.
“Mereka (anggota DPRD Bali) memang kelompok berisiko. Tapi, kami prioritaskan kepada kelompok yang lebih berisiko dahulu seperti tim medis, paramedis, pekerja migran. Setelah itu selesai, kita mendapatkan lagi bantuan rapid test lagi. Maka, permintaan DPRD Bali kita bisa penuhi,” jelasnya.
Meski telah dilakukan rapid test terhadap seluruh anggota DPRD Bali, namun Dewa Made Indra belum mendapatkan hasilnya. “Hasilnya sudah ada, tapi belum dilaporkan kepada saya,” tuturnya.