Liputan6.com, Manchester - MU bak mendapatkan buah simalakama terkait masa depan Paul Pogba. MU bakal menempuh risiko tak sedikit kalau menjual atau mempertahankan gelandang serang asal Prancis ini.
Paul Pogba merasa butuh tantangan baru pasca musim 2018/2019 berakhir. Saat itu, agen Mino Raiola langsung membuat manuver dan berusaha membawa pemain asal Prancis tersebut keluar dari MU.
Advertisement
Namun, direksi United bersikeras tidak ingin melepas Paul Pogba ke mana pun. Setan Merah mengambil langkah yang cukup sederhana. Meminta tebusan 150 juta pounds pada setiap klub peminat Paul Pogba. Tidak ada diskon.
Strategi yang jitu. Paul Pogba tetap di Old Trafford. Namun, MU tidak mampu memaksimalkan perannya di MU. Pasalnya, Paul Pogba lebih sering mengalami cedera daripada berada di atas lapangan.
Paul Pogba, Dijual atau Dipertahankan?
Jurnalis Sky Sports, James Cooper, menilai masa depan Paul Pogba bakal menjadi dilema bagi Manchester United. Sebab, secara teknis Paul Pogba masih menjadi salah satu gelandang top di level Eropa.
"Tetapi, mayoritas fans Manchester United sudah muak dengan opera sabun yang mungkin dimainkan Paul Pogba," tulis James Cooper di Sky Sports.
Paul Pogba disebut menjadi dalang di balik keputusan klub memecat Jose Mourinho dari Manchester United. Dia sengaja bermain di bawah standar dan mempengaruhi pemain lain untuk 'menyerang' Jose Mourinho.
Lantas, apakah hal itu bisa membuat Paul Pogba dijual? Kenyataannya tidak semudah itu. Sebab, harga Paul Pogba sangat mahal dan tidak banyak klub yang bisa membayarnya. Apalagi semua klub dalam kondisi tidak stabil karena pandemi virus corona.
"Jika dia meminta kenaikan gaji, maka kita bicara komitmen keuangan klub di mana sedikit klub di dunia yang berada di level itu," ucapnya.
Advertisement
Liga Champions dan Bruno Fernandes
Faktor Liga Champions diyakini bisa membuat Paul Pogba kembali bergairah di Manchester United. Andai tidak banyak berulah, James Cooper masih yakin bahwa Paul Pogba layak berada di skuad Manchester United.
"Pogba masih berusia 27 tahun dan mungkin juga merenungkan bahwa ini adalah musim keempatnya di Manchester, menyamai musimnya yang gemerlapnya di Turin [Juventus]," kata James Cooper.
Lantas, bagaimana dengan faktor Bruno Fernandes? Seperti diketahui, sejak pemain asal Portugal itu datang dan bermain, United tidak pernah kalah. James Cooper menilai performa apik United pada 11 laga terakhirnya bukan hanya karena Bruno Fernandes seorang.
"Itu juga terkait kebangkitan Nemanja Matic, performa apik Fred, dan kembalinya Scott McTominay dari cedera. Pertanyaannya, apakah ketiga pemain berkontribusi lebih besar dari Paul Pogba pada era Ole Gunnar Solskjaer?," tanya James Cooper.
Sumber: Sky Sports
Disadur dari Bola.net (Asad Arifin,published 1/4/2020)