Langgar Karantina Virus Corona Demi Main Pokemon Go, Pria di Italia Ditangkap

Seorang pria ditangkap karena melanggar karantina virus Corona demi bermain Pokemon Go

oleh Sulung Lahitani diperbarui 01 Apr 2020, 14:01 WIB
Niantic Labs persiapkan uji coba tahap beta untuk Pokemon Go (Gamerant)

Liputan6.com, Roma - Seorang pria di Italia telah didakwa karena melanggar karantina virus Corona di negara tersebut. Terlebih, pria itu melakukannya demi bermain Pokemon Go.

Menurut situs berita Italia Leggo seperti dilaporkan oleh Business Insider, pria berusia 31 tahun yang namanya tak disebutkan itu ditangkap oleh Carabinieri Italia (pasukan polisi utama Italia) ketika ia sedang keluar rumah dengan putrinya. Insiden itu terjadi di San Fermo, sebuah kota kecil di Italia utara yang turut di-lockdown akibat pandemi virus Corona.

"Saya mau berburu Pokemon," ujar pria itu pada pihak berwenang saat ditanya mengapa ia mengabaikan aturan karantina yang ada. Ia kemudian didakwa atas tindakan yang membahayakan di tengah pandemi virus Corona.

 


Selanjutnya

Seorang tunawisma duduk di jalan utama Via del Corso yang sepi setelah pemerintah Italia melakukan lockdown untuk menghentikan penyebaran pandemi COVID-19 di Roma pada 24 Maret 2020. (Photo by Vincenzo PINTO / AFP)

Italia telah melampaui Cina dan kini telah menjadi negara dengan jumlah infeksi tertinggi kedua dengan lebih dari 100 ribu kasus. Negara ini juga memiliki jumlah kematian tertinggi di antara semua negara yang terkena dampak dengan total 11.591 sejak kasus pertama yang dilaporkan pada 29 Januari.

Pada 10 Maret 2020, Perdana Menteri Giuseppe Conte mengeluarkan kebijakan lockdown secara nasional. Mereka yang tinggal di Italia tak diizinkan meninggalkan rumah setelah pukul 18:00. Pihak berwenang juga melarang acara-acara dengan keramaian.

 


Selanjutnya

Warga mengenakan masker berjalan masuk ke sebuah stasiun kereta bawah tanah di Milan, Italia (24/2/2020). enam orang meninggal dan 222 lainnya teruji positif infeksi COVID-19 di Italia. (Xinhua/Daniele Mascolo)

Menjadi negara dengan jumlah kematian akibat virus Corona terbanyak, ada beberapa hal yang mengakibatkan hal tersebut terjadi di Italia. Menurut para ahli, ini dikarenakan kombinasi faktor, seperti populasi lansia yang begitu banyak di negara itu.

Sebagaimana diketahui, kelompok usia lansia adalah kelompok yang paling rentan terhadap virus tersebut. Sementara Italia memiliki jumlah penduduk dengan kelompok lansia yang cukup banyak.

Di samping itu, metode pengujian di negara itu juga tidak memberikan gambaran lengkap tentang infeksi.

 


Selanjutnya

Taman Luna yang ditutup di Mantova, Lombardia, Italia pada 8 Maret 2020. Italia memberlakukan isolasi untuk wilayah Lombardia utara dan 14 provinsi di sekitarnya dalam upaya mengendalikan penyebaran virus corona, kata Perdana Menteri Giuseppe Conte pada Minggu (8/3). (Xinhua/Elisa Lingria)

Kebijakan penutupan nasional atau lockdown di Italia yang seharusnya berakhir pada hari Jumat, akan diperpanjang hingga bulan April karena jumlah infeksi baru menurun.

"Evaluasi itu untuk memperpanjang semua langkah penahanan setidaknya sampai Paskah. Pemerintah akan bergerak ke arah ini," kata Menteri Kesehatan Roberto Speranza dalam sebuah pernyataan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya