Liputan6.com, Jakarta Meskipun juga memperingatkan orang-orang tentang bahaya kecanduan gim, namun di situasi pandemi COVID-19 saat ini, World Health Organization (WHO) mengatakan bahwa aktivitas tersebut bisa jadi salah satu cara yang dilakukan ketika orang berada dalam rumah saja.
Dalam akun Twitternya, Raymond Chambers, Duta Besar WHO untuk strategi global mengatakan bahwa bermain gim bisa jadi cara yang baik agar orang mengikuti pedoman kesehatan masyarakat dan mencegah penyebaran COVID-19.
Advertisement
"Sektor gim akan meluncurkan #PlayApartTogether, sebuah gerakan untuk memberi informasi dan mendorong jaringan pengguna mereka yang luas untuk mengikuti pedoman kesehatan penting WHO termasuk menjaga jarak, kebersihan tangan, dan tindakan pencegahan kuat lainnya untuk memperlambat penyebaran COVID-19," kata Chambers seperti dikutip dari The Independent pada Rabu (1/4/2020).
Dia menambahkan, dengan tagar ini, perusahaan akan mendorong agar orang-orang tetap berinteraksi lewat permainan gim serta media sosial. Hal ini disambut baik oleh industri.
"Tidak pernah lebih penting untuk tetap memastikan orang tetap terhubung dengan aman satu sama lain," kata kepala eksekutif salah satu perusahaan gim Activision, Bobby Kotick. Menurutnya, gim adalah platform sempurna yang mampu menghubungkan orang dengan lensa kegembiraan, tujuan, dan penuh makna.
**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.
Simak juga Video Menarik Berikut Ini
Pandemi Belum Terlihat akan Usai
Sementara itu, WHO juga menyatakan bahwa pandemi virus corona masih jauh dari kata berakhir di kawasan Asia Pasifik. Takeshi Kasai, Direktur Regional Pasifik Barat WHO mengatakan risiko penularan tidak akan hilang meskipun berbagai tindakan telah dilakukan.
"Epidemi ini masih jauh dari usai di Asia dan Pasifik. Ini akan mejadi pertempuran jangka panjang dan kita tidak bisa menurunkan penjagaan kita," kata Kasai seperti dikutip dari Channel News Asia.
"Kami membutuhkan setiap negara untuk terus mempersiapkan transmisi komunitas dalam skala besar," tambahnya.
Kasai memperingatkan bahwa meskipun ada negara-negara yang memperlihatkan penurunan kasus, mereka tidak boleh lengah. Jika itu terjadi, bukan tidak mungkin virus akan kembali lagi.
Penasehat teknis WHO Matthew Griffith mengatakan, wabah terus bermunculan di tempat-tempat baru dan perpindahan menjadi perhatian. Sehingga, bukan tidak mungkin fokus epidemi yang saat ini berada di Eropa, akan bergeser ke daerah lain.
Advertisement