Liputan6.com, Bandung - Pengungsi banjir di Kabupaten Bandung yang masuk dalam zona persebaran pandemi Corona Covid-19 diminta untuk tetap melakukan pembatasan interaksi sosial physical distancing. Hal itu diungkapkan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat meninjau lokasi pengungsi banjir di Aula Desa Dayeuhkolot, Rabu (1/4/2020).
Baca Juga
Advertisement
Pria yang akrab disapa Emil ini mengatakan, para pengungsi telah diatur oleh petugas untuk menjalan sejumlah prosedur. Antara lain penggunaan masker dan jarak tempat tidur antar pengungsi.
"Pengungsi sudah diatur oleh sebuah protap. Mereka diberi masker selama dalam proses pengungsian di banyak titik dikasih jarak-jarak antar keluarga untuk menjaga jarak aman," ujarnya.
Menurut Emil, saat ini sejumlah orang tua yang cukup berumur di lokasi pengungsian harus berada di ruangan tertentu. Sehingga mereka yang rawan terpapar corona bisa dipisah dari kepadatan pengungsi.
"Mereka yang lansia memang dipisahkan karena rawan terpapar," ucapnya.
Selain itu, dalam hal mengantisipasi penyebaran Corona Covid-19, pihaknya menyediakan rapid test. Sebanyak 400 alat tes sudah disiapkan untuk memeriksa apakah para pengungsi terpapar atau tidak.
"Kami sudah mengirimkan rapid test juga untuk menyampling pengungsi supaya kita bisa monitor. Kalau ternyata negatif semua berarti situasi lebih aman terkendali," katanya.
Bagi yang dinyatakan negatif, kata dia, akan segera dilakukan tindakan medis.
"Tapi kalau diperiksa itu ada yang positif, tentunya kita segera lakukan tindakan kesehatan yang artinya warga kita tarik ke unit-unit layanan kesehatan," ujarnya.