Polri: Meski Hasil Rapid Test Positif, 300 Siswa Setukpa Sukabumi Masih ODP

Musyafak menuturkan, kondisi kesehatan 300 siswa sama sekali tak menunjukkan gejala-gejala Covid-19 akibat virus Corona seperti batuk, atau demam.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 01 Apr 2020, 17:29 WIB
Aparat gabungan Polisi, TNI dan Satpol PP melakukan apel pasukan jelang malam Takbiran dan Idul Fitri di Mapolda Metro, Jakarta, (5/7). Polda Metro kerahkan ribuan personil untuk pengamanan malam Takbiran dan Idul Fitri 2016. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 1.150 siswa yang menempuh pendidikan di Sekolah Pembentukan Perwira (Setukpa) Lemdikpol Polri di Kota Sukabumi menjalani rapid test di tengah wabah Corona. Hasilnya, 300 orang dinyatakan positif terjangkit virus.

Kepala Pusat Kedokteran Kesehatan (Kapusdokkes) Polri Brigjen Pol Musyafak, tak mau memastikan virus yang menjangkiti ratusan siswa tersebut adalah Corona. Kendati begitu, status 300 siswa itu adalah Orang Dalam Pemantauan (ODP).

"Dari rapid test ini hasil 300 siswa positif. Tapi rapid test bukan Covid-19 karena rapid test tahu kan ini hanya memeriksa antibodi. Dan Anti bodi tidak spesifik Covid-19. Tapi saya Kapusdokkesmenganggap itu ODP (Orang dalam Pengawasan). Jadi 300 itu sekarang mulai 2 hari yang lalu sudah saya kelolah tangani sebagaimana ODP," kata dia saat dihubungi, Jakarta, Rabu (1/3/2020).

Musyafak menuturkan, kondisi kesehatan 300 siswa sama sekali tak menunjukkan gejala-gejala Corona Covid-19 seperti batuk, atau demam. Musyafak mengatakan, hasil rotgen paru-parunya pun normal.

"Kondisi sehat sekali," ucap dia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Sudah Diisolasi

Petugas mengikuti apel gabungan di Monas, Jakarta, Kamis (31/12). Sebanyak 1300 personel gabungan yang terdiri dari polisi, TNI, Pol PP, dan Pramuka dikerahkan untuk mengamankan perayaan malam tahun baru. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Musyafak menjelaskan pihaknya menghentikan sementara waktu proses belajar-mengajar. Kemudian, 300 siswa itu pun sudah diisolasi di dalam ruangan.

"Satu orang, satu ruangan," ujar dia.

Musyafak mengatakan, pihaknya juga berusaha terus meningkatkan daya tahan tubuh 300 siswa tersebut dengan memberikan sejumlah multivitamin.

"Kemarin sudah saya injeksi vitamin C, dan rencana seminggu sekali selama 14 hari ini, kemudian saya kasih vitamin C tablet, immbos, dengan harapan 300 itu ada peningkatan imunitas," ucap dia.

 


Masyarakat Tak Perlu Khawatir

Polisi bersenjata lengkap menghadiri apel pengamanan Pemilu 2019 di Bogor, Jawa Barat, Rabu (10/4). Apel diikuti 4.000 personel gabungan TNI-Polri. (ADEK BERRY/AFP)

Musyafak meminta masyarakat Sukabumi tak perlu khawatir. Sebab, jarak antara Setukpa cukup jauh.

"Setukpa ada 40 hektar cukup luas, sekarang 300 siswa itu dalam suatu dormitory yang aman tidak dekat dengan masyarakat," ujar dia.

Diketahui, pemeriksaan rapid test ini berawal dari tujuh orang siswa Setukpa Lemdikpol Polri di Kota Sukabumi yang menunjukkan gejala seperti Covid-19.

"Ada batuk pilek demam pertama di rawat di Rumah Sakit Setukpa kemudian dirujuk Rumah Sakit Polri. Berawal dari itulah semua siswa yang jumlah 1150 di rapid test," tutup dia.


Tanggapan Ridwan Kamil

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. (Liputan6.com/Huyogo Simbolon)

Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sempat menyinggung bahwa sebanyak 300 orang terdeteksi positif virus corona atau Covid-19 setelah hasil rapid test atau tes cepat yang digelar sejumlah daerah di Jawa Barat.   

Dari situ, muncul fakta baru, Kota Sukabumi menjadi wilayah dengan angka tertinggi baru orang yang terdeteksi Covid-19.

"Di luar dugaan untuk tes di kota Sukabumi. Terjadi hasil tes yang paling besar dari seluruh kota/kabupaten di Jawa Barat," kata Emil dalam siaran langsung Youtube Humas Jabar, Senin 30 Maret 2020.

Meski tak merinci angka kasus orang terdeteksi positif tersebut, Emil mengaku pihak Pemprov Jabar memerintahkan kepada wali kota Sukabumi untuk melakukan tes tahap kedua. Serta melakukan karantina wilayah parsial.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya