Liputan6.com, Jakarta - Anak-anak, juga orang dewasa, mengalami mimpi buruk karena berbagai macam alasan. Sebagai orangtua, Anda tentu tak ingin hal ini terus-menerus melanda si kecil.
Menurut Linda Yael Schiller, psikoterapis tubuh, pikiran, dan spitirual, anak berusia tiga sampai tujuh tahun tengah berada dalam masa sadar bahwa orangtua tak bisa selalu melindungi mereka, seiring realita dunia sedikit demi sedikit tampak.
Baca Juga
Advertisement
Tahap ini sering kali jadi shock bagi anak dan secara tak sadar membuat mereka jadi sering mengalami mimpi buruk. Bagi sebagian anak, mimpi buruk bisa diatasi sendiri dengan sedikit arahan dari orangtua.
Dalam memberi arahan, berikut sederet trik menurut Schiller yang bisa Anda ikuti.
Belikan mereka lampu tidur
Ternyata penting untuk tak membiarkan ruangan gelap sempurna saat anak-anak sering mimpi buruk. Cahaya lampu tidur yang umumnya hangat dipercaya membuat rileks sebelum tidur dan membuat kualitas tidur optimal tanpa diganggu mimpi buruk.
Dorong mereka untuk berbicara tentang mimpi buruk
Poin ini jadi sangat mudah bila Anda terbiasa membuat buah hati bercerita tentang apapun. Setelah anak tenang, buat mereka bercerita tentang mimpi buruk, lalu bersama mencari solusi barang apa atau siapa yang kiranya diminta berada di kamar agar mimpi buruk tak datang kembali.
**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.
Atasi Mimpi Buruk pada Anak
Biarkan menggambar mimpi
Menyampaikan mimpi buruk tak melulu lewat verbal. Anda bisa membiarkan mereka menggambar mimpi buruk yang mengganggu tidur. Setelahnya, ubah gambar tersebut jadi lucu atau tambahkan barang ajaib yang mendorong kenyamanan pada anak.
Membiarkan mereka berinteraksi dengan mimpi buruk
Biarkan anak 'berbicara langsung' dengan mimpi buruk yang membayangi, setelah mereka merasa percaya diri. Minta mereka untuk cari tahu mengapa ia berada di sana, apa yang diinginkan, dan bagaimana berdamai dengan penyebab mimpi buruk.
Temani anak melalui mimpi buruk
Sementara waktu, Anda bisa tidur bersama si kecil sampai mimpi buruk tak datang lagi. Merasakan kehadiran orangtua yang menyayangi mereka membuat tubuh anak lebih rileks dan diharapkan bisa tidur dengan tenang.
Advertisement