TaniHub Group Dapat Pendanaan USD 17 Juta

Sejak meraih pendanaan Seri A tahun lalu, TaniHub Group mencatat pertumbuhan bisnis yang pesat, yaitu lebih dari 300 persen.

oleh Arthur Gideon diperbarui 01 Apr 2020, 20:20 WIB
Aktivitas Tanihub. (Dok Tanihub Group)

Liputan6.com, Jakarta - TaniHub Group, startup agritech, resmi mendapatkan perpanjangan putaran pendanaan Seri A atau Seri A Plus sebesar USD 17 juta. Dengan suntikan tersebut, total pendanaan ekuitas yang telah diraih perusahan mencapai USD 29 juta sejak 2016.

Pendanaan tersebut dipimpin oleh Openspace Ventures bersama Intudo Ventures, dengan partisipasi dari para investor baru, yaitu UOB Venture Management, Vertex Ventures, BRI Ventures, Tenaya Capital dan Golden Gate Ventures.

Sejak meraih pendanaan Seri A tahun lalu, TaniHub Group mencatat pertumbuhan bisnis yang pesat, yaitu lebih dari 300 persen. Sebanyak lebih dari 30 ribu petani skala kecil telah bergabung ke dalam ekosistem TaniHub Group.

Platform e-commerce TaniHub menghubungkan para petani dengan lebih dari 5.000 pelanggan B2B, dari usaha kecil dan menengah (UKM), hotel, restoran dan katering, hingga industri pengolahan makanan, serta lebih dari 115 ribu pelanggan individu.

TaniHub saat ini memiliki lima kantor cabang dan pusat distribusi, yaitu di Bogor, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, dan Denpasar. Perusahaan berencana membuka tiga cabang lagi untuk memperluas jangkauan secara nasional dan menyediakan proses supply chain dari hulu ke hilir yang lebih mulus.

President dan Co-Founder TaniHub Group Pamitra Wineka mengatakan, regenerasi petani adalah hal yang krusial untuk sektor pertanian Indonesia, yang masih menjadi salah satu kontributor terbesar terhadap perekonomian negeri ini.

Petani perlu meningkatkan produktivitas dan pendapatannya karena keduanya adalah faktor penting untuk menjamin generasi muda bahwa sektor pertanian menawarkan prospek yang cerah.

"Ekosistem TaniHub Group didesain untuk membantu petani meraih mimpi-mimpi mereka dan konsumen dapat menikmati produk pertanian di harga yang wajar," jelas dia dalam keterangan tertulis, Rabu (1/4/2020).

CEO dan Co-Founder TaniHub Group Ivan Arie Sustiawan mengatakan, TaniHub berfokus pada pembangunan infrastruktur dan supply chain, yang saat ini adalah salah satu tantangan terbesar di sektor pertanian.

"Kami berkomitmen memperkuat kerja sama kami dengan para mitra di B2B, termasuk usaha kecil dan menengah. Kami berharap dapat mencatat pertumbuhan yang lebih baik tahun ini dan dapat menjangkau seluruh kota di Indonesia pada 2022.” tutur dia. 

 

 


Corona

Aktivitas Tanihub. (Dok Tanihub Group)

Sejak 2017, TaniFund, platform peer-to-peer (P2P) lending di bawah naungan TaniHub Group, telah menyediakan pembiayaan budidaya dan transaksi penjualan kepada petani yang aksesnya terbatas terhadap institusi keuangan formal.

TaniFund terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan adalah anggota dari Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI). TaniHub Group akan memperbaiki dan menyederhanakan operasional TaniFund agar pemberi pinjaman dan peminjam dapat dilayani lebih baik lagi, serta menaati sejumlah peraturan baru di OJK.

TaniFund telah menyalurkan pembiayaan lebih dari Rp 100 miliar dan bermitra secara eksklusif dengan lembaga filantropi terbesar di Indonesia, Dompet Dhuafa, sejak 2019 untuk menjangkau para peternak di pulau Jawa.

Kendati menghadapi tantangan wabah Coronavirus (COVID-19), TaniHub Group terus memenuhi peningkatan permintaan produk pangan segar dan bahan pangan pokok yang berkualitas, baik dari pelanggan B2B maupun B2C, didukung oleh jaringan pemasok yang luas dan mulusnya proses distribusi.

Perusahaan terus berupaya berkontribusi untuk ketahanan pangan Indonesia dengan mengikuti perubahan pola permintaan dan tetap menyediakan produk tepat waktu. Selain itu, TaniHub telah berinvestasi dalam aspek supply chain untuk memastikan keamanan produk pangan (food safety) dari hulu ke hilir melalui implementasi ISO 22000 (HACCP) dan Halal Assurance System (HAS) atau Sistem Jaminan Halal.

TaniHub telah menerapkan sejumlah tindakan pencegahan penularan wabah, misalnya pengecekan suhu tubuh untuk memastikan bahwa karyawan yang sakit tidak diperbolehkan memasuki fasilitas gudang. Melalui standar ini, TaniHub menjamin bahwa pelanggan akan tetap menerima produk dengan kualitas yang bagus dan tepat waktu di tengah periode yang penuh tantangan ini.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya