4 Tips untuk Bebas Gelisah akibat Pandemi Virus Corona COVID-19

Berikut empat cara mengatasi kegelisahan yang mungkin Anda rasakan sebagai dampak pandemi virus Corona.

oleh Rheza Aditya Gradianto diperbarui 02 Apr 2020, 09:20 WIB
Pandemi virus Corona membuat masyarakat mudah cemas. (sumber: iStockphoto)

Jakarta - Masyarakat dunia tidak berdaya menghadapi pandemi virus Corona. Dunia seakan berhenti berputar karenanya.

Hampir seluruh bidang kehidupan terkena dampak, mulai ekonomi, pemerintahan, hingga olahraga. Di bidang olahraga, misalnya, pandemi virus Corona memaksa hajatan akbar seperti Piala Eropa dan Olimpiade Tokyo ditunda hingga tahun depan.

Belum lagi kerugian masif dari sektor ekonomi. Pariwisata lesu, sektor UKM juga terdampak hebat. 

Apalagi, keluarga pasien yang harus kehilangan anggota keluarga tercinta setelah dinyatakan positif COVID-19. Tak ada yang bisa menggantikan kehilangan itu.

Tak ada yang tahu pasti, kapan pandemi virus Corona ini berakhir. Situasi ini sangat rentan mengganggu kondisi kesehatan mental seseorang.

Gangguan kesehatan mental yang bisa dialami, seperti gelisah, cemas, khawatir, ketakutan, stres, hingga memicu depresi.

Semua rentang usia bisa terkena gangguan kesehatan mental tersebut. Anak, misalnya, bisa merasakan stres lantaran merasakan perubahan mendadak dalam kesehariannya. Ia merasakan kehilangan kehidupan "normal".

Seperti diketahui, dalam upaya meredam penyebaran penularan virus Corona, pemerintah di semua negara, termasuk Indonesia, menerapkan kebijakan karantina mandiri. 

Jadi, sebisa mungkin, semua aktivitas untuk sementara dilakukan di dalam rumah. Mulai bekerja, belajar, dan beribadah. Warga hanya diminta keluar rumah hanya untuk keperluan mendesak saja.

Di sisi lain, ada beberapa petunjuk praktis, bagaimana Anda bisa terhindar dari kegelisahan tersebut.

Berikut, Bola.com merangkum dari berbagai sumber, Rabu (1/4/2020), empat cara mengatasi kegelisahan yang mungkin Anda rasakan sebagai dampak pandemi virus Corona.

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.


Mencari Tahu Fakta tentang Covid-19

Untuk menjelajahi situs web memerlukan akses internet, maka harga paket internet menjadi momok yang cukup sensitif.

1. Mencari Tahu Fakta tentang COVID-19

Mencari tahu tentang apa itu dan asal-usul COVID-19 akan cukup menghilangkan rasa cemas dan kegelisahan terhadap virus ini. Selain itu, mengetahui bagaimana cara menangani pasien dan bagaimana cara agar tak tertular dari virus ini, juga akan membuat Anda menjadi lebih tenang.

Melansir dari Business Insider, menurut psikolog Baruch Fischhoff, seorang profesor di Universitas Carnegie Mellon, wajar untuk takut dan cemas terhadap penyakit atau flu yang belum kita ketahui asal-usul dan cara penanganannya.

Fischoff menambahkan, sangat penting bagi kita untuk memilah media yang kita baca agar tak terserang coronaphobia.

2. Fokus Terhadap Sesuatu yang Dapat Kita Kendalikan

Saat ini mungkin menjadi masa sulit bagi sebagian besar orang. Ada banyak hal di luar sana yang tidak dapat kita kendalikan, termasuk berapa lama pandemi virus corona ini akan berlangsung dan apa yang akan terjadi pada kemudian hari.

Hal tersebut menjadi sangat sulit diterima, dan membuat kita terus mencari jawabannya dari manapun. 

Rasa penasaran yang terus menghantui terkadang akan membuat kita melakukan tindakan yang kita tidak tahu kebenarannya. 

Tetapi, selama kita selalu fokus terhadap sesuatu yang tidak dapat kita kendalikan, maka kecemasan akan terus menghantui hingga kapanpun.

Ketika Anda merasa ketakutan terhadap sesuatu di luar sana, cobalah alihkan fokus Anda kepada hal yang dapat dikendalikan. Seperti contohnya Anda tidak dapat mengendalikan penyebaran virus corona yang terjadi di kota Anda, fokuslah kepada sesuatu yang dapat Anda kendalikan, seperti bagaimana cara agar tidak tertular virus corona.

Beberapa hal yang dapat Anda lakukan, seperti menjaga kesehatan tubuh, mencuci tangan dengan sabun, menghindari menyentuh wajah, menghindari kerumunan, dan menghindari belanja barang yang tidak penting.


Menjaga Hubungan dengan Teman dan Keluarga

Ilustraasi foto Liputan6

3. Menjaga Hubungan dengan Teman dan Keluarga

Karantina mandiri dan physical distancing (menjaga jarak) mungkin menjadi satu di antara penyebab kecemasan yang timbul pada diri kita. Kesepian akibat isolasi juga dapat memperparah kecamasan yang sedang kita alami.

Menjaga hubungan agar tetap terjalin juga menjadi kunci yang dapat kita lakukan untuk menghindari kecemasan yang diakibatkan COVID-19.

Saling mendukung dan menenangkan satu sama lain dapat kita lakukan dengan tetap menjaga hubungan baik dengan keluarga dan teman.

Terkadang, kecemasan yang datang pada diri kita hanya perlu sentuhan atau pelukan hangat dari keluarga untuk menghilangkannya.

Namun, kewaspadaan harus tetap kita kedepankan agar tidak tertular virus corona. Menjalin komunikasi melalu gawai mungkin menjadi cara agar kita tetap memiliki hubungan dan komunikasi yang baik dengan kerabat dekat, walau tidak dapat bertemu langsung.

4. Selektif dalam Mengonsumsi Informasi

Media terkadang menjadi hal yang dapat membuat kecemasan Anda makin menjadi-jadi, karena tidak sedikit media yang memberitakan berlebihan tentang virus corona.

Maka, pilihlah media yang menurut Anda dapat dipercaya, atau bahkan kurangilah membaca atau melihat media dan fokus terhadap kesehatan diri Anda.

 

Disadur dari: Bola.com (Penulis: Rheza Aditya Gradianto/Editor: Aning Jati, published 1/4/2020) 

 

Disclaimer:

Bersama lebih dari 50 media nasional dan lokal, Bola.com ikut serta melakukan kampanye edukasi #amandirumah secara serentak di stasiun televisi, radio, koran, majalah, media siber, dan media sosial.

Bola.com secara intens akan memproduksi konten-konten edukasi informatif yang positif berkaitan dengan wabah virus corona COVID-19 sebagai bagian gerakan moral bersama #medialawancovid19. Tolong bantu sebar seluas mungkin info positif ini ke seluruh lapisan masyarakat agar mata rantai penyebaran COVID-19 di Indonesia dapat diputus.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya