Redam Arus Mudik, Pemerintah Akan Beri Bantuan Sosial Khusus ke Warga DKI 

Jokowi meminta agar bansos khusus dapat terealisasi dalam dua pekan ini.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 02 Apr 2020, 16:11 WIB
Calon penumpang bersiap menaiki bus di Terminal Kalideres, Jakarta.(Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah akan memberikan bantuan sosial (bansos) khusus untuk warga DKI Jakarta yang tidak mudik Lebaran Idul Fitri 2020. Hal itu dilakukan demi mengurangi lonjakan arus mudik dari DKI Jakarta ke daerah-daerah lain.

"Sehingga diputuskan akan diberikan bansos khusus untuk DKI dalam rangka meredam arus mudik ke daerah lain," ujar Menteri Sosial Juliari Batubara saat video conference usai rapat terbatas bersama Presiden Jokowi, Kamis (2/4/2020).

Menurut dia, Jokowi meminta agar bansos khusus dapat terealisasi dalam dua pekan ini. Nantinya, bantuan ini akan dikhususkan bagi pekerja informal yang paling terkena dampak dari pandemi virus Corona (Covid-19).

"Presiden juga tadi meminta kepada kami dalam dua minggu bisa merealisasikan bantuan di DKI. Mengenai besaran dan mekanismenya, kami akan berkoordinasi dengan Menko Perekonomian, Mendagri, Menkeu, dan Menko Kemaritiman," jelas dia.

Juliari menyadari bahwa program bansos khusus ini tak bisa menjamin bahwa jumlah pemudik tahun ini akan turun drastis. Namun, dia berharap masyarakat mengikuti imbauan pemerintah agar tak mudik demi mencegah penyebaran virus Corona di daerah-daerah.

"Memang tidak mudah dan tidak bisa dijamin 100 persen. Kami belum ketemu mekanismenya atau penerapannya di lapangan, tapi program khusus ini kita berharap penerimanya tidak mudik," tutur dia.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Pergerakan Mudik Lebih Awal

Kendaraan yang didominasi pemudik melintasi Jalan Tol Cipali di kawasan Majalengka, Jawa Barat, Sabtu (8/7). Diberlakukannya sistem satu arah atau one way menyebabkan jalur Trans Jawa dari arah Palimanan menuju Cikampek ramai lancar pada H+3 Lebaran. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Sebelumnya, Jokowi menyebut pergerakan arus mudik terjadi lebih awal sejak DKI Jakarta ditetapkan sebagai tanggap darurat virus Corona.

Pemudik yang kebanyakan adalah pekerja informal terpaksa pulang kampung karena tidak memiliki penghasilan imbas dari kebijakan physical distancing.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengakui kebijakan belajar dari rumah, bekerja dari rumah, dan sekolah dari rumah demi mencegah penularan virus Corona berdampak kepada perekonomian warga. Terlebih, para pekerja informal yang mengandalkan pendapatan harian.

Untuk itu, dia meminta jajarannya untuk mempercepat program bantuan sosial untuk masyarakat yang terdampak virus Corona, khususnya bagi para pekerja harian dan pelaku UMKM.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya