Luhut: Dari Hasil Modelling, Virus Corona Tak Kuat di Cuaca Indonesia

Luhut tetap meminta agar masyarakat menerapkan physical distancing atau menjaga jarak aman dan menghindari kerumunan.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 02 Apr 2020, 16:22 WIB
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan. Dok: Tommy Kurnia/Liputan6.com

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan virus corona (Covid-19) tak kuat hidup di Indonesia. Pasalnya, virus Corona tak bisa hidup di cuaca Indonesia yang cenderung panas.

"Dari hasil modelling, cuaca Indonesia yang panas dan humidity tinggi maka untuk Covid-19, itu nggak kuat," kata Luhut saat video conference usai rapat terbatas bersama Presiden Jokowi, Selasa (2/4/2020).

Meski begitu, Luhut tetap meminta agar masyarakat menerapkan physical distancing atau menjaga jarak aman dan menghindari kerumunan. Hal itu untuk mencegah penyebaran virus corona.

"Kalau jaga jarak tak dilakukan ya tidak berarti. Makanya sekarang tergantung kita," ujarnya.

Saat ini, kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diterapkan pemerintah untuk menekan angka penyebaran virus corona. Kebijakan itu dinilai lebih tepat untuk Indonesia dibandingkan opsi lockdown atau karantina wilayah.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Alasan Jokowi Tolak Lockdown

Presiden Joko Widodo merapihkan masker yang digunakannya saat meninjau Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Senin (23/3/2020). Dalam kunjungannya Jokowi memastikan Rumah Sakit Darurat siap digunakan untuk menangani 3.000 pasien. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/Pool)

Luhut menjelaskan alasan Presiden Joko Widodo atau Jokowi tak mengambil langkah lockdown. Luhut mencotohkan negara-negara lain yang sudah menerapkan lockdown.

"Katakan lockdown, kita sudah lihat di India, Malaysia. Di China sendiri kan hanya di Hubei itu lockdown, jadi dari pertimbangan-pertimbangan semua itu  kita melihat ini, dan sarankan ke Presiden," jelasnya.

Lockdown di India sendiri berujung kekacauan. Menurut Luhut, Jokowi sangat jernih melihat dampak kebijakan lockdown yang dapat merugikan masyarakat lapisan bawah.

"Presiden lebih jernih lagi melihat, kalau (lockdown) itu dilakukan dampak yang paling kena adalah masyarakat paling bawah, dan beliau enggak mau," tutur Luhut.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya