Ilmuwan Australia Mulai Uji Coba Vaksin Virus Corona COVID-19

Bila terbukti efektif dan aman, butuh waktu hingga 18 bulan sebelum bisa meluncurkan vaksin Virus Corona tersebut ke seluruh dunia.

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Apr 2020, 18:35 WIB
Ilustrasi Foto Vaksin (iStockphoto)

Liputan6.com, Geelong - Para peneliti dari lembaga ilmu pengetahuan nasional Australia mulai menguji vaksin untuk mencegah infeksi Virus Corona jenis baru atau COVID-19.

Organisasi Penelitian Ilmiah dan Industri Persemakmuran (Commonwealth Scientific and Industrial Research Organization/CSIRO) mengumumkan, mereka telah memulai tahap pertama pengujian di Laboratorium Kesehatan Hewan Australia (Australian Animal Health/AAHL) di Geelong, 75 kilometer sebelah barat daya Melbourne.

Uji coba ini diperkirakan akan memakan waktu tiga bulan dan akan dilakukan pada hewat ferret (sejenis musang) untuk menentukan apakah salah satu dari dua vaksin Virus Corona tersebut aman dan efektif.

"Pengujian kandidat vaksin awal di CSIRO merupakan tonggak penting dalam perjuangan melawan Virus Corona COVID-19, yang terwujud berkat kolaborasi, baik di Australia maupun di seluruh dunia," kata Kepala Eksekutif CSIRO Larry Marshall.

"Para peneliti CSIRO bekerja sepanjang waktu untuk memerangi penyakit yang memengaruhi banyak orang itu. Baik di AAHL maupun di fasilitas manufaktur biologi kami yang canggih, kami akan terus bekerja hingga virus ini dikalahkan," tambahnya.

 

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Butuh Waktu 12 hingga 18 Bulan

Ilustrasi Foto Vaksin (iStockphoto)

CSIRO dilibatkan untuk menangani COVID-19 pada Januari lalu oleh Koalisi untuk Kesiapsiagaan Epidemi Inovasi (Coalition for Epidemic Preparedness Innovations/CEPI), sebuah organisasi global yang berfokus pada pengembangan vaksin.

Selain menguji keefektifannya, CSIRO juga akan mengevaluasi cara terbaik pemberian vaksin. Sekalipun terbukti efektif dan aman, butuh waktu 12 hingga 18 bulan sebelum bisa meluncurkan vaksin tersebut ke seluruh dunia.

Versi laboratorium dari SARS-CoV2, virus penyebab COVID-19, Januari lalu dipindahkan dari Melbourne ke AAHL.

"Kami mempelajari SARS-CoV-2 sejak Januari dan bersiap menguji kandidat vaksin pertama segera setelah tersedia," kata Direktur AAHL Trevor Drew, seperti dilansir Xinhua, Kamis (2/4/2020).

"Kami secara hati-hati menyeimbangkan antara bekerja cepat dengan kebutuhan keselamatan yang sangat penting dalam respons untuk darurat kesehatan publik global ini," tambahnya. 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya