Liputan6.com, Jakarta - Dampak wabah virus corona Covid-19 saat ini membuat berbagai usaha menjadi lesu, termasuk perhotelan. Sebagai langkah kewaspadaan dan upaya memberikan perlindungan terhadap risiko yang dapat membahayakan kesehatan tamu hotel, karyawan, maupun masyarakat; PT Hotel Indonesia Natour (Persero)/HIN telah mengambil dan melaksanakan berbagai upaya dan langkah.
Salah satu di antaranya adalah implementasi panduan pencegahan Covid-19 yang menjadi "standard" dan panduan dalam pencegahan dan penanganan kondisi darurat berkaitan Covid-19 di seluruh unit/hotel PT Hotel Indonesia Natour (Persero)/HIN.
Panduan Pencegahan CoronaVirus Disease-19 (Covid-19) tersebut diimplementasikan seluruh jajaran HIN, dari mulai manajemen, pimpinan unit, anak perusahaan, dan dana pensiun, sebagai bentuk peran aktif dalam turut menanggulangi penyebaran dan penanganan Covid-19.
Dalam kaitan dengan implementasi di unit-unit/hotel HIN, para General Manager memformulasikan prosedur, mekanisme, dan instruksi kerja pencegahan dan penanganan yang lebih rinci. Selain berbagai alat dan sarana sanitasi bagi para tamu, juga telah disiapkan in-house clinic serta prosedur dan mekanisme dalam kaitan kemungkinan adanya tamu sebagai suspect.
Baca Juga
Advertisement
"Di kantor pusat HIN menyiapkan "holding room", apabila ada karyawan yang memiliki suhu badan di atas suhu normal akan dilakukan pengecekan lebih lanjut dan melalui penanganan di holding room akan dilakukan langkah dan kordinasi lebih lanjut yang diperlukan," terang Direktur Utama, Iswandi Said.
"Para karyawan HIN saat ini juga telah melaksanakan pekerjaan dan kegiatan dengan mengikuti ketentuan dan mekanisme working from home/whf yang telah ditetapkan dan para karyawan juga mendapatkan bantuan vitamin (suplemen) dari perusahaan," sambungnya.
Sehubungan dengan mewabahnya Covid-19 secara global saat ini, industri pariwisata termasuk industri perhotelan merupakan sektor usaha yang paling awal terkena pengaruh dan cukup besar dampaknya.
Dengan sangat berkurang dan menurunnya kegiatan industri wisata dan berkurangnya orang melakukan aktivitas dan kegiatan, hal tersebut memberikan dampak pada okupansi hampir semua industri perhotelan.
Berkaitan dengan kondisi yang terjadi saat ini, maka sebagai upaya dan langkah untuk membantu menjaga okupansi, maka hotel-hotel HIN#innahotels&resorts yang berada di berbagai kota melaksanakan langkah dan program taktikal yang bertujuan menjaga tingkat okupansi hotel.
Sejalan dengan himbauan pemerintah untuk #workfromhome - maka hotel-hotel HIN menawarkan berbagai paket diskon untuk tinggal di hotel dengan fasilitas dan harga atau diskon khusus.
"Sebagai contoh, HIN yang berada di Yogyakarta, Grand Inna Malioboro menawarkan paket dengan harga 825 ribu/nett dengan mendapatkan makan pagi, siang, dan malam untuk dua orang. Apabila tinggal selama 7 hari, maka harga 700 ribu/malam; 14 hari sebesar 600 ribu, dan satu bulan 500 ribu, dengan tambahan 250 ribu/orang," tuturnya.
"Bagi Anda yang akan #WorkFromHotel di Grand Inna Malioboro, kami mengacu pada protokol standarisasi pencegahan penyebaran Covid-19, dari mulai penyemprotan automatic disinfektan, hand sanitizer dan tempat-tempat cuci tangan di berbagai tempat dan lokasi hotel; sehingga Anda merasa nyaman untuk melakukan kegiatan #workfromhotel,” lanjutnya.
Mereka juga menawarkan berbagai layanan pemesanan makanan/food yang sediakan dari coffee shop hotel-hotel HIN yang siap diantar ke rumah-rumah. "Sehingga #AndaDirumahSaja, hingga layanan jasa laundry hotel yang dapat diantar ke rumah," paparnya.
Rencana ke Depan
Kita semua mengharapkan dengan langkah-langkah penanganan yang telah dilaksanakan (bukan saja di Indonesia), namun secara global, kita semua berharap pandemik Covid-19 yang membawa dampak terhadap seluruh kegiatan dan bidang industri ini dapat segera diatasi.
Mengingat saat ini kita telah berada di bulan April, maka kuartal ke 2 tahun 2020 ini, kita relatif masih akan berada dalam tahapan atau kondisi darurat.
Kita mengharapkan dengan kondisi yang secara bertahap dapat kondusif/pulih maka pada semester dua/2020 kiranya akan dapat mulai dilaksanakan tahap pemulihan dimana kegiatan promosi dan kegiatan kepariwisataan seperti MICE, seni, budaya, olahraga dan lain- lain dapat ditingkatkan kembali.
Setelah tahapan pemulihan tersebut, kita harapkan pada tahun 2021 kita dapat melaksanakan langkah pemulihan dengan melaksanakan berbagai promosi dan berpartisipasi dalam pameran dan event-event internasional untuk menarik kembali wisatawan datang ke destinasi-destinasi wisata utama di Indonesia.
Melalui langkah dan tahapan-tahapan tersebut, kami mengharapkan kegiatan industri wisata Indonesia secara bertahap akan tumbuh kembali dan memberikan dampak positif terhadap seluruh pelaku industri kepariwisataan, termasuk bidang industri perhotelan.