Menyusul Honda dan Suzuki, Yamaha Setop Produksi di Indonesia karena Corona Covid-19

PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) juga berencana untuk menghentikan produksi. Hal tersebut, guna mendukung imbauan pemerintah untuk memutus mata rantai penyebaran virus yang pertama kali teridentifikasi di Wuhan, Cina.

oleh Arief Aszhari diperbarui 02 Apr 2020, 21:03 WIB
Yamaha XMax yang diproduksi di pabrik Yamaha Pulogadung di ekspor ke Eropa dan beberapa negara lainnya. (Arief/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Dampak penyebaran virus Corona atau Covid-19 di Indonesia kini mulai dirasakan berbagai pabrikan otomotif. Bahkan, beberapa pabrikan seperti Honda Prospect Motor (HPM) dan PT Suzuki Indomobil Motor telah mengumumkan secara resmi akan menghentikan produksi di Indonesia untuk sementara waktu.

Menyusul dua jenama tersebut, PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) juga berencana untuk menghentikan produksi. Hal tersebut, guna mendukung imbauan pemerintah untuk memutus mata rantai penyebaran virus yang pertama kali teridentifikasi di Wuhan, Cina tersebut.

"Memang benar, kami melakukan penghentian produksi untuk sementara, mulai 3 sampai 19 April 2020. Kami melakukan ini, sesuai dengan imbauan pemerintah dan gubernur untuk mengurangi dampak dan memutus mata rantai penyebaran Covid-19," jelas Antonius Widiantoro, Public Relation PT YIMM saat dihubungi Liputan6.com melalui sambungan telepon, Kamis (2/4/2020).

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.


Tidak Ada yang Terkena Virus Corona

Lanjut pria yang akrab disapa Anton ini, penghentian produksi pabrikan berlambang garpu tala di Indonesia ini, murni untuk menjaga kesehatan para karyawan, dan tidak ada hubungannya dengan suplai komponen produksi yang terganggu.

"Fasilitas perakitan dan karyawan di Yamaha juga tidak ada yang terkena Covid-19, dan sampai saat ini memang masih aman. Justru kita membantu pemerintah untuk memutus mata rantai, dan keputusan ini terpaksa kami ambil," tegasnya.

Sementara itu, penghentian produksi ini juga tidak berhubungan dengan suplai komponen ke pabrik. Artinya, hingga keputusan penghentian produksi ini, pengiriman stok komponen masih aman.


Stok Aman

"Justru kita bilang kepada suplier, stok dijaga, kualitas juga dijaga, jadi saat kita beroperasi lagi, itu bisa normal kembali. Penghentian produksi juga bukan karena suplier berkurang, tapi kita memang mengikuti imbauan pemerintah, mau jaga karyawan, dan kondisi karyawan tetap baik dan akan lebih baik jika di rumah," tegasnya.

Selain itu, meskipun menghentikan produksi untuk sementara waktu, pabrikan asal Jepang ini mengklaim stok di pasar akan tetap aman. Tidak hanya itu, pelayanan kepada konsumen juga tetap akan berjalan seperti biasa, baik itu penjualan, servis, ataupun sparepart.


Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya