Krisis Finansial akibat Corona Covid-19, McLaren Pangkas Gaji Pembalap

McLaren menjadi tim Formula 1 pertama yang memangkas gaji pembalap akibat pandemi virus Corona.

oleh Harley Ikhsan diperbarui 03 Apr 2020, 02:00 WIB
McLaren memangkas upah akibat pandemi virus Corona. (AFP/Willian West)

Liputan6.com, London - McLaren menjadi tim Formula 1 pertama yang memangkas gaji pembalap akibat pandemi virus Corona. Tim berbasis itu akan memotong upah selama tiga bulan ke depan.

Minimnya pendapatan akibat pembekuan kompetisi 2020 menyusul penyebaran Covid-19 menjadi alasan di balik keputusan ini.

"Langkah ini difokuskan untuk melindungi pekerja dalam jangka waktu singkat dan memastikan karyawan bisa kembali bekerja sepenuhnya ketika ekonomi normal kembali," tulis pernyataan resmi McLaren.

Bukan hanya Lando Norris dan Carlos Sainz yang gajinya dipangkas. CEO McLaren Zak Brown juga rela upahnya dipotong.

Keputusan ini tidak berlaku bagi 100-150 karyawan McLaren yang tengah bekerja membuat 10.000 ventilator di Inggris. McLaren bekerja sama Smith Group membantu memproduksi ventilator sebagai alat bantu napas bagi korban virus Corona.

McLaren memiliki karyawan sekitar 3.700 orang, dengan 850 orang di antaranya berkerja untuk tim Formula 1.


Kompetisi Terhenti

Kesibukan tim mekanik McLaren saat melihat kondisi mobil pebalap Stoffel Vandoorne di pit lane pada sesi latihan bebas F1 GP Singapura, Marina Bay City Circuit, (15/9/2017). (AP/Wong Maye-E)

Semestinya dimulai Maret lalu, sebanyak enam balapan mengalami perubahan jadwal dengan dua seri dibatalkan. Kondisi tersebut menjadi pukulan telak bagi sejumlah tim Formula 1 yang tidak memiliki pabrikan mobil, mengingat sebagian besar pendapatan mereka bergantung pada kompetisi, hadiah uang, dan sponsor.

Sebagai bentuk kelonggaran, operator Formula 1 membuat kebijakan baru terkait aturan kompetisi musim 2021. Demi memangkas biaya, balapan tahun depan akan tetap menggunakan mobil yang seharusnya digunakan tahun ini.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya