Ekonom Sebut Lockdown Jauh Lebih Efektif dibanding Stimulus Ekonomi

Sejumlah kalangan mendorong pemerintah untuk melakukan lockdown

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 03 Apr 2020, 10:00 WIB
Calon penumpang kereta api mengenakan masker saat berada di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (31/01). Dalam rangka pencegahan Virus Corona, PT Kereta Api Indonesia (persero) melakukan sosialisasi kepada penumpang dengan membagi-bagikan masker di stasiun Gambir. (merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta - Pengamat Ekonomi dari Institut for Development of Economics and Finance (Indef) Enny Sri Hartati mendesak pemerintah untuk segera melakukan lockdown atau karantina wilayah yang terpapar virus corona (Covid-19).

Enny beranggapan bahwa stimulus ekonomi dengan dana besar bukanlah jawaban atas kondisi darurat corona saat ini. Dia menilai penutupan wilayah sebagai langkah yang lebih efektif untuk mencegah penyebaran pandemik tersebut.

"Hari ini yang dibutuhkan paling urgent dan prioritas bukan stimulus ekonomi, tapi upaya tanggap darurat pengendalian penyebaran covid yang serentak dan efektif. Karantina tidak butuh sekedar himbauan, tapi tanggung jawab pemerintah," tegasnya lewat pesan tertulis, Jumat (3/4/2020).

Dia pun mempertanyakan komitmen pemerintah terkait penyaluran dana darurat bencana yang kerap tak sesuai realita.

"Jangankan berharap dana stimulus yang besar untuk mitigasi covid-19, dana tanggap darurat aja sampai hari ini masih mbulet tidak kunjung kongkrit," cibir dia.

 


Langkah Tegas

Pengguna KRL mengenakan masker saat berada di Stasiun Sudirman, Jakarta, Selasa (4/2/2020). PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) melakukan sosialisasi tentang pencegahan penyebaran virus corona sambil membagikan masker secara gratis kepada penumpang. (merdeka.com/Imam Buhori)

Oleh karenanya, ia mendorong pemerintah untuk segera mengambil langkah tegas dengan melakukan lockdown wilayah merah corona.

"Jika pemerintah memilih strategi herd immunity justru menyebabkan wabah corona berkepanjangan dan tidak ada kepastian waktu sampai kapan. Jika ketidakpastian itu berlangsung cukup lama, maka ekonomi pasti tidak akan mampu bertahan. Stimulus ekonomi apapun yang disuntikkan akan majal," imbuhnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya