Liputan6.com, Solo Pemerintah Kota (Pemkot) Solo telah mengirimkan sebanyak lima bus untuk menjemput pemudik yang akan pulang ke Solo. Hanya saja, setelah dijemput bus itu para pemudik tidak diantar pulang ke rumah, melainkan untuk dikarantina demi mencegah penyebaran virus corona Covid-19.
Sebanyak lima bus yang yang dikerahkan untuk menjemput para pemudik itu merupakan armada milik Batik Solo Trans. Masing-masing bus itu dipasangi spanduk bertuliskan 'bus penjemput pemudik yang akan dikarantina' di bagian depan dan samping bus.
Baca Juga
Advertisement
Pelepasan bus penjemput itu dilakukan secara simbolis oleh Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo. Selanjutnya lima bus tersebut akan menuju titik lokasi penjemputan seperti di Stasiun Balapan, Stasiun Purwosari, Stasien Jebres, Terminal Tirtonadi dan Bandara Adi Soemarmo.
Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo mengatakan Pemkot Solo menyiapkan lima armada bus untuk menjemput para pemudik yang akan dikarantina. Bus-bus tersebut nantinya akan siaga di sejumlah titik penjemputan yang menjadi lokasi kedatangan para pemudik.
"Jadi ini merupakan salah satu cara untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona yang ada di Solo sehingga Pemkot Solo siapkan lima bus yang akan ditempatkan di stasiun, terminal dan bandara," kata dia di Balai Kota Solo, Jumat, 3 April 2020.
simak video pilihan berikut
Tiga Lokasi Karantina
Wali Kota Solo yang akrab disapa Rudy itu menjelaskan keberadaan bus tersebut diperuntukkan untuk menjemput para pemudik yang tetap nekat mudik ke Solo. Setelah dijemput, nantinya para pemudik tersebut akan dibawa langsung menuju tempat karantina yang telah disiapkan Pemkot Solo.
"Oleh sebab itu para pemudik khususnya yang ber-KTP Kota Surakarta (Solo) siap-siap untuk dikarantina selama 14 hari," ujarnya.
Pemkot Solo telah menyiapkan tiga lokasi yang menjadi tempat karantina seperti di Graha Wisata Niaga, Ndalem Joyokusuman dan Ndalem Priyosuhartan. Lokasi karantina tersebut mulai hari ini sudah siap untuk ditempati.
"Kita sudah masukkan bed-bed yang nanti bisa dipergunakan. Sedangkan kapasitas karantina di Ndalem Joyokusuman itu sekitar 70 orang, Graha Wisata Niaga 200 orang dan Ndalem Priyosuhartan itu 39 orang," sebutnya.
Advertisement