Cek Fakta: Hoaks Foto Anak Durhaka Berubah Jadi Buaya

Viral kabar dan foto hoaks soal anak durhaka berubah jadi buaya.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 03 Apr 2020, 15:40 WIB
Gambar Tangkapan Layar Kabar Hoaks Tentang Anak Durhaka

Liputan6.com, Jakarta - Kabar tentang seorang anak yang berubah jadi sosok buaya karena durhaka kepada orangtuanya beredar di media sosial.

Kabar ini disebarkan situs helenahollywood.blogspot.com dalam artikel berjudul "Nauzubillahi Min Zalik, Anak Durhaka Berubah Menjadi Buaya. Semoga Yang Memb4gikan Ini Dijauhkan Dari Azab Allah Swt".

Dalam artikel tersebut, juga terdapat sebuah gambar yang memperlihatkan seekor buaya yang tengah dipeluk seorang ibu.

Berikut narasinya:

Warga Bogor, belakangan dihebohkan dengan kasus anak yang dikutuk jadi batu oleh sang ibu di Gunung Picung, Kabupaten Bogor. Banyak pihak yang bertanya-tanya tentang kebenaran berita tersebut. Sebab, berita anak berubah jadi batu berkembang cepat melalui media sosial Facebook.

Berikut cerita yang sempat bikin heboh netizen beberapa hari terakhir. Ini berita nyata dari kk nya teman saya yg mnjadi wartawan IPB. Bagi para anak mohon dicermati kisah nyata ini jangan sampe kita durhaka pada orangtua kita. Kita nyata di Kecamatan Tenjolaya, Kab Bogor tepatnya di gunung picung. Terjadi pada hari kamis Anak dikutuk menjadi batu, anak itu meminta dibelikan motor ninja, namun oleh ibunya dikasih motor matic.

Lalu anak itu marah ke ibunya posisi ibunya sedang melaksanakan solat tepatnya dalam keadaan sujud, lalu anak itu menendang kepalanya. Sekarang si anak menjadi batu dan posisi batunya sudah sampai kepala anak itu. Sebelumnya, pelan2 anak itu berubah menjadi batu dari kaki dan skrng sudah sampai ke kepala.

Dan skarang sedang dlm proses penelitian oleh tim peneliti IPB. Mudah2an kita semua bisa mengambil hikmah dr kejadian ini dan senantiasa slalu ta'at pada orangtua, agama, nusa, dan bangsa Amiinn.

 

Benarkah klaim tersebut?


Penelusuran Fakta

Gambar Tangkapan Layar Penelusuran dengan Google Images

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri kabar tentang klaim anak durhaka menjadi buaya dan foto yang diunggah situs helenahollywood.blogspot.com.

Penelusuran dilakukan dengan mengunggah foto tersebut ke situs pencari Google Search. Hasilnya terdapat artikel sejumlah artikel yang menjelaskan mengenai foto tersebut.

Satu di antaranya artikel berjudul "Nenek Samiasa Peluk dan Menangis Sejadinya, Buaya 'Jelmaan Keluarganya' Dibunuh Warga" yang ditayangkan situs suar.grid.id pada 6 Juli 2019 lalu.

Artikel tersebut memuat foto yang identik dengan yang diunggah di situs helenahollywood.blogspot.com.

Gambar Tangkapan Layar Berita Tentang Buaya Tewas

Liputan6.com kemudian menelusuri nama Nenek Samiasa di situs pencari Google Search. Hasilnya terdapat beberapa artikel yang menjelaskan tentang kisah Nenek Samiasa.

Satu di antaranya artikel berjudul "Cerita di Balik Nenek Samiasa Tiba-tiba Menangis dan Peluk Buaya yang Dibunuh Warga

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita di Balik Nenek Samiasa Tiba-tiba Menangis dan Peluk Buaya yang Dibunuh Warga" yang dimuat situs kompas.com pada 6 Juli 2019.

AMBON, KOMPAS.com - Seorang nenek bernama Samiasa Bugis (67) menangis histeris sambil memeluk dan mengusap bagian kepala dan perut bangkai seekor buaya yang ditangkap warga Desa Kayeli, Kabupaten Buru, Maluku, di muara sungai desa tersebut.

Buaya itu ditangkap dan dibunuh warga pada Kamis (4/7/2019) sore lalu dibawa warga ke perkampungan. Tingkahnya viral setelah video siaran langsung tersebut dibagikan warga ke Facebook.

Apa alasannya menangis? Warga setempat bernama Yono Wael mengatakan, warga yang penasaran dengan cerita itu sempat menanyakan langsung penyebabnya menangis kepada nenek Samiasa. “Kalau pengakuan menantunya, Nenek Samiasa ini memang sangat penyayang binatang bahkan saat ayamnya mati dia menangis,” ujarnya kepada Kompas.com saat dihubungi dari Ambon, Jumat malam (5/7/2019).

Sementara itu, Yono mengatakan, berdasarkan cerita dari mulut ke mulut yang didengarnya, Nenek Samiasa menangis dan memeluk buaya tersebut karena dia meyakini bahwa buaya yang ditangkap warga itu merupakan jelmaan dari keluarganya.

“Kalau dengar dari cerita orang-orang di sini nenek itu menangis dan memeluk buaya itu karena dia yakin buaya yang dibunuh itu jelmaan dari moyangnya,” ungkap Yono.

Dia mengatakan, setelah buaya tersebut dibunuh dan dikubur, beredar cerita di tengah-tengah warga desa bahwa Nenek Samiasa kerap memberi makan buaya yang dianggap sebagai jelmaan saudaranya itu pada malam Jumat.

“Katanya setiap malam Jumat buaya itu selalu datang dan diberi makan oleh Nenek Samiasa. Cuma kami heran saja kalau itu benar, kenapa dia (nenek) tidak merasakan kalau buaya itu sedang ada di muara dan menyuruhnya pergi saja,” tuturnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Anwar Amarduan. Berdasarkan cerita yang didengarnya pula, menurut dia, Nenek Samiasa menangis dan memeluk bangkai buaya karena mengganggap binatang itu merupakan jelmaan saudaranya.

“Katanya sih begitu, kalau buaya itu adalah jelmaan dari saudaranya nenek,” katanya.

Dalam artikel tersebut dijelaskan bahwa Nenek Samiasa berasal dariwarga Desa Kayeli, Kabupaten Buru, Maluku. Samiasa sedih ketika mengetahui ada seekor buaya yang dibunuh warga setempat. Ia menganggap, buaya tersebut merupakan jelmaan dari keluarganya.


Kesimpulan

Kabar tentang seorang anak yang berubah jadi sosok buaya karena durhaka kepada orangtuanya ternyata tidak benar. Foto dan klaim yang diunggah dalam situs helenahollywood.blogspot.com tidak sesuai dengan fakta sebenarnya.

banner Hoax (Liputan6.com/Abdillah)

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya