Liputan6.com, Jakarta - PT Pupuk Indonesia (Persero) dalam lima tahun terakhir atau periode 2015-2019, mencatatkan pertumbuhan produksi produk pupuk mencapai 1 juta ton.
Dimana pada 2015 dan 2016 angka produksi berada di level 10 juta ton, kemudian meningkat sejak 2017 menjadi 11,4 juta ton, 11,6 juta ton pada 2018 dan 11,8 juta ton pada 2019.
Advertisement
Tren yang sama juga terjadi pada produksi produk non pupuk yakni amoniak. Pada 2015 produksi amoniak perseroan mencapai 5,5 juta ton, dan meningkat hingga 5,9 juta ton pada 2019.
Penjualan produk pupuk dalam kurun lima tahun terakhir mencapai 61,7 juta ton yang terdiri dari penjualan pupuk subsidi sebesar 45,4 juta ton dan penjualan pupuk non subsidi sebesar 16,3 juta ton. Besaran penjualan pupuk bersubsidi sendiri selalu menyesuaikan dengan alokasi subsidi yang dimandatkan oleh Pemerintah.
Penggunaan pupuk menjadi salah satu faktor pendorong peningkatan produksi pertanian padi di setiap tahunnya. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, pada 2014 produksi padi berada pada angka 70 juta ton per tahun, dan tumbuh hingga menyentuh 82 juta ton di tahun 2018.
"Kita harus bersyukur karena Pupuk Indonesia Grup mampu menjaga pertumbuhan kinerja perusahaan dan kontribusinya terhadap ketahanan pangan nasional dalam lima tahun terakhir," ujar Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Aas Asikin Idat kepada wartawan, Jumat (3/4/2020).
Aset Perusahaan
Kinerja keuangan konsolidasi pun terjaga dalam pertumbuhan yang baik. Pendapatan usaha bergerak fluktuatif namun tetap dalam tren yang bagus, dimana pada 2015 pendapatan perusahaan mencapai Rp66,2 triliun, sebesar Rp64,1 triliun pada 2016, Rp58,9 triliun pada 2017, Rp69,4 triliun dan Rp71,2 triliun pada 2019.
Nilai aset perusahaan tercatat terus tumbuh sejak tahun 2015 yang berada pada Rp91,8 triliun, menjadi Rp138 triliun pada 2018 dan kembali tumbuh pada 2019 menjadi Rp135 triliun.
Dalam operasionalnya, Pupuk Indonesia Grup mengedepankan pengelolaan lingkungan dengan baik dan disiplin. Hal itu ditunjukan dengan capaian predikat PROPER dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan setiap tahunnya.
"Upaya tersebut merupakan tanggung jawab kami terhadap lingkungan dan masyarakat. Secara konsisten mengedepankan keberlanjutan (sustainability) melalui tiga pilar yaitu Profit, People, dan Planet yang terwujud dalam aktivitas produksi yang ramah lingkungan dan pemberdayaan masyarakat untuk mencapai kemandirian, sekaligus sebagai wujud dari slogan BUMN Untuk Indonesia," ujarnya.
Beberapa upaya yang dilakukan Perusahaan diantaranya pengelolaan energi yang tersertifikasi ISO 50001, mitigasi emisi gas rumah kaca, pengurangan dan pemanfaatan limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun), hingga perlindungan keanekaragaman hayati, seperti konservasi ekosistem terumbu karang, konservasi Orangutan, penanaman ratusan ribu bibit mangrove, reintroduksi hasil laboratorium kultur jaringan, taman keanekaragaman hayati, serta pemberdayaan masyarakat melalui berbagai program CSR.
Advertisement